"Apa asiknya jalan-jalan ke Benteng? Apa yang dilihat? Cuma reruntuhan."
Banten Lama. Saya sih senang-senang saja. Karena pada dasarnya saya menyukai pelajaran sejarah.
Demikian celotehan yang terlontar manakala ada ajakan untuk jalan-jalan mengunjungi tempat bersejarah di
Tanpa diajak pun saya akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Bagi saya mengunjungi tempat bersejarah bukan sekadar jalan-jalan saja. Melainkan melihat secara langsung keindahan masa lampau.
Seperti saat saya berkunjung ke Banten Lama. Salah satu tempat bersejarah yang dikunjungi adalah Benteng Speelwijk. Benteng ini dulunya bisa dibilang kampung kecilnya Belanda.Banten lama berpusatnya di sana. Oleh karenanya di dalam benteng tersebut terdapat beberapa pondasi ruangan. Yang tentu saja sudah berupa reruntuhan.
Orang Belanda yang menguasai
Benteng Speelwijk dibangun pada tahun 1682 pada masa pemerintahan Sultan Haji. Putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yang mudah dihasut oleh Belanda. Sehingga Belanda bisa tinggal dan menguasai Banten.
Benteng Speelwijk berfungsi sebagai pertahanan sekaligus pemukiman Belanda. Didalamnya terdapat reruntuhan dan pondasi bekas kantor Belanda. Bekas gereja dan tentu saja bekas rumah-rumah tinggal.
Di sekeliling benteng terdapat parit yang fungsinya sebagai pertahanan dan juga sarana transportasi. Jika dibayangkan bagaimana kondisi Benteng Speelwijk saat itu, pasti terkagum-kagum.Sisa-sisa reruntuhan Benteng Speelwijk terlihat kokoh dan indah. Bisa dibayangkan bagaimana kondisinya pada saat masih berdiri utuh?
Jika kini hanya berupa reruntuhannya saja. Saya pikir tidak mengapa. Jangan sampai diratakan untuk ditata ulang dengan fungsi berbeda. Hal tersebut tak hanya menghilangkan nilai sejarahnya tapi juga bukti sejarah.peninggalan sejarah tersebut berupa bangunan yang kemungkinan bisa roboh. Masih wajarlah jika ada perbaikan di sana-sini. Biarkan peninggalan sejarah tersebut berdiri sesuai fungsinya.
KecualiInilah yang saya dapatkan saat mengunjungi Benteng Speelwijk di Kampung Pamarican, Banten Lama. Sekitar 600 meter ke arah Barat Laut Keraton Surosowan. Melihat keindahan sejarah masa lampau bangunan yang didirikan oleh Belanda saat menguasai Banten. (Denik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H