Mohon tunggu...
Denik
Denik Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Blogger dan penulis yang senang motoran sambil kuliner, mengunjungi tempat bersejarah, dan olah raga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Legalisasi Parkir Liar Meningkatkan Derajat Tukang Parkir

2 Desember 2023   16:09 Diperbarui: 2 Desember 2023   16:41 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urusan parkir ternyata bisa membuat darah tinggi dan emosi jiwa loh. Hal tersebut berdasarkan pengalaman pribadi.Bagaimana tidak emosi jiwa coba? Saat kita datang dan ingin parkir, entah itu di supermarket biasa maupun di beberapa area publik lainnnya, tidak ada tukang parkir yang mengatur dan mengarahkan. Eh, begitu ingin keluar ada yang muncul dan seenaknya minta uang parkir.

"Waktu kita kesulitan mencari tempat parkir, situ kemana? Tahu-tahu minta uang parkir."

Kalau begini siapa yang tidak emosi? Saya sih. Ketika kondisi hati sedang tidak baik-baik saja, jadinya bertengkar dengan tukang parkir gara-gara uang dua ribu rupiah.

Kalau kondisi hati sedang senang sih biasa saja. Paling menggerutu di belakang. Ada lagi situasi di mana kita hanya sebentar saja parkir. Eh, tetap dimintai uang parkir. Kesalkan?

Biasanya saat ingin mengambil uang di ATM nih  Ternyata Atm-nya rusak. Jadi hanya melongok saja. Tetapi tetap saja kena uang parkir.

Hal tersebut biasanya terjadi di tempat yang parkirannya liar. Bukan menggunakan mesin parkir. Lha, kita mendatangi tempat yang tidak ada mesin parkirnya karena merasa hanya sebentar. Biar tidak kenaan uang parkir.

Ternyata kena uang parkir juga. Ya, karena ada tukang parkir siluman. Yang datang tiba-tiba. Kalau begitukan lebih baik dari awal mencari tempat yang ada mesin parkirnya.

Jelas-jelas  kena uang parkir begitu sudah masuk. Tidak emosi jiwa. Karena tahu-tahu dimintai uang parkir. Terhadap fenomena seperti ini. Saya setuju jika akan diterapkan legalisasi parkir liar.

Dari sisi konsumen, dengan diterapkannya sistem parkir yang jelas, kita tidak dibuat emosi jiwa lagi. Sejak awal sudah tahu, masuk berarti kenaan uang parkir.

Sementara dari sisi tukang parkirnya, sebaiknya mereka ditarik untuk menjadi penjaga parkir secara resmi. Sehingga ada status yang diakui dengan resmi.

Selama ini, sebagai tukang parkir liar kan banyak disumpahi orang karena kesal. Berdasarkan pandangan saya, dengan legalisasi parkir liar maka lebih meningkatkan derajat dan statusnya.

Kita konsumen pun lebih menghargainya. Pokoknya jadi sama-sama enak. Ya, mesti diingatkan juga nih. Dengan legalisasi semacam ini jangan asal getok harga juga. Contohnya langsung dibandrol sekian rupiah di jam pertama.

Lha, kalau kita juga hanya sebentar kenaan uang parkir mahal tentu mikir dan ngedumel juga. Jadi sewajarnya sajalah. Demikian. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun