Mohon tunggu...
Denik
Denik Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Blogger dan penulis yang senang motoran sambil kuliner, mengunjungi tempat bersejarah, dan olah raga.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rem Tak Pakem dan Kondisi Tubuh Drop, Pengalaman Pertama Riding

12 Agustus 2023   18:04 Diperbarui: 12 Agustus 2023   18:25 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di musalah SPBU daerah Purwakarta (dok. Denik)

Nekad. Iya. Bagaimana tidak. Tanpa mempersiapkan kondisi motor. Hanya bermodal uang dan berbekalan, saya motoran ke Bandung membawa keponakan dan adik.

Berangkat pukul 22.00 WIB melalui jalur Parung, Bogor, dan Puncak. Berhubung malam hari dan tidak sendirian maka kecepatan motor pun sedang-sedang saja. Tiba di daerah Puncak pukul 01.00 WIB. Istirahat di masjid At-Tawun menunggu pagi.

Adik dan keponakan tidur sejenak. Saya menunggui mereka sambil menikmati semangkuk sekoteng. Usai salat subuh langsung melanjutkan perjalanan lagi. Tiba di lokasi acara sekitar pukul 07.00 WIB. Langsung mencari musalah untuk rebahan dan tidur sejenak. Karena saya belum tidur semalam itu.

Acara baru mulai pukul 09.00 WIB. Saya biarkan adik dan keponakan ke tempat acara. Saya tidur saja di musalah. Selesai acara pukul 13.00 WIB. Langsung pulang lagi ke Jakarta. Berhubung kondisi rem tidak pakem. Saya tidak lewat puncak lagi melainkan lewat Purwakarta.

Modal nekad lagi. Karena saya belum pernah melintasi daerah sana. Saya tahunya nanti masuk Jakartanya melalui Bekasi. Saya pikir malam Minggu jadi jalanan pasti ramai. PD saja deh. Awal-awal memang asik menikmati pemandangan di daerah Purwakarta. Begitu malam hari turun hujan. Saya mencari tempat berteduh.

Begitu terus berulang kali. Gerimis sedikit saya terjang. Pikir saya pukul berapa pun tiba di Jakarta beranilah. Karena sudah familiar dengan suasana Jakarta. Ternyata tiba di daerah Kerawang adik saya masuk angin.

Waktu itu sudah tengah malam. Saya pun singgah di SPBU pertama yang ditemui. Istirahat dan tiduran di emperan toko sekitar SPBU. Rupanya ada karyawan SPBU yang memperhatikan. Saya ditanya-tanya oleh salah satu dari mereka.

Entah apa yang mereka pikirkan. Tiba-tiba kita diminta masuk saja ke kantor. Tidur di dalam ruangan yang mereka sediakan.

"Kasihan adik dan anaknya. Kelihatannya mereka kedinginan. Tidur di dalam saja Mba. Sudah kami siapkan tempatnya. Besok saja melanjutkan perjalanan lagi. Jakarta masih jauh."

Demi melihat kondisi adik dan keponakan, akhirnya saya terima tawaran tersebut. Saya sangat berterima kasih sekali. Memang salah kita sih. Riding jauh tanpa persiapan dan bolak-balik pula.

Esok paginya kondisi mereka sudah lebih segar. Saya seperti biasa tidak tidur. Setelah berpamitan kepada petugas SPBU yang baik-baik itu, kita melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun