Beraktivitas dengan mengendarai sepeda motor sudah hal biasa di zaman sekarang. Motor sudah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk mempermudah kegiatan. Jadi motor bukan barang lux lagi melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok. Kecuali motor dengan merk tertentu.
Sebagai seorang guru les privat yang mendatangi murid ke rumah-rumah, saya pun mengendarai motor dalam beraktivitas sehari-hari. Meski terkadang sesekali mengendarai sepeda juga. Keduanya, bermotor dan bersepeda di jalan raya dengan jarak cukup jauh sudah hal biasa bagi saya.
Namun untuk riding motor sampai jauh keluar kota belum pernah saya lakukan saat itu. Sampai akhirnya peristiwa itu pun terjadi juga. Tepatnya tahun 2010. Ketika grup band D'Masiv sedang gencar-gencarnya promo album. Setelah sukses dengan album Perubahan dengan lagu hits-nya Cinta Ini Membunuhku.
Apa hubungannya riding dengan D'Masiv?
Oh, ada hubungannya. Bahkan sangat erat. Bisa dibilang karena D'Masiv saya jadi ketagihan riding jauh.
Adalah keponakan saya yang begitu nge-fans dengan D'Masiv. Berhubung sayang keponakan maka saya turuti keinginannya. Apalagi waktu itu masih kecil. Masih usia 6 tahun. Minta nonton D'Masiv dan ketemu personil bandnya.
Saya ajak ke stasiun televisi yang saat itu mengadakan acara live musik. Di sana saya coba temui dengan personil bandnya. Ternyata respon mereka baik dan welcome meski keponakan saya masih kecil.
Mereka menyebutnya masiver kecil. Masiver adalah sebutan untuk para fans D'Masiv. Sejak itu keponakan saya tak absen menonton pertunjukan D'Masiv di Jakarta. Saya yang mengantarkan tenang-tenang saja. Karena begitu tiba di lokasi sudah langsung ketemu kru D'Masiv dan dibawa masuk ke ruangan artis.
Istilah kata dapat kemudahanlah. Nah, suatu ketika D'Masiv akan tampil di Bandung. Keponakan saya ingin ke sana juga.
"Den. Bandung itu jauh gak?" tanyanya.
"Enggak. 2 jam sampe."