Untuk diketahui bahwa saat itu Yusran Darmawan mendapat beasiswa ke Amerika. Nah, saat keberangkatan ada sedikit masalah terkait data. Di sini ia bercerita bahwa admin Kompasiana yang dihubungi sangat membantu dalam proses keberangkatannya. Sampai ia benar-benar tiba di Amerika.
Saya jadi tahu kalau Kompasiana tuh ada admin yang mengelola. Terstrukturlah. Berarti tulisan kita bakal ada yang sensor kalau sekiranya melenceng. Dari situ saya mulai terkesan dengan Kompasiana. Mulai deh saya menulis lagi di Kompasiana.Â
Yang awalnya bolong-bolong. Bulan ini menulis eh tiga bulan tidak menulis sama sekali. Sejak membaca kisah Yusran Darmawan setidaknya setiap bulan pasti ada beberapa tulisan saya di Kompasiana.Â
Dari seorang Yusran Darmawan saya mengetahui bahwa menulis di Kompasiana memilki dampak positif. Tinggal bagaimana si kompasianer itu sendiri. Lewat bukunya Kopi Sumatra di Amerika, saya jatuh suka pada Kompasiana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H