Tentara Nasional Indonesia merayakan HUT ke-79 pada 5 Oktober 2024. Ada beragam acara tersaji dalam perayaan tersebut. Masyarakat disuguhi berbagai atraksi menarik yang diperagakan oleh para anggota TNI.
Masyarakat berbondong-bondong menyaksikan secara langsung atraksi para tentara tersebut. Sewaktu saya kecil ibu mengajak anak-anaknya untuk melihat perayaan HUT TNI. Saya kecil sangat antusias dan terkagum-kagum melihat tentara yang tinggi besar serta gagah-gagah.Â
Setelah dewasa saya justru tidak tertarik lagi melihat perayaan tersebut secara langsung. Lebih suka melihat dari layar kaca. Namun ada cara lain dalam turut serta memeriahkan HUT TNI. Yakni dengan mengunjungi Museum Satria Mandala.
Saya ajak anak-anak murid, keluarga, dan teman-teman. Bergantian saja setiap tahunnya. Semua itu demi mengingatkan akan sejarah TNI. Sebab museum Satria Mandala merupakan museum khusus tentang sejarah dan perjuangan Tentara Nasional Indonesia.
Tentang Sejarah Museum Satria Mandala
Museum Satria Mandala diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 5 Oktober 1972. Berdiri megah di atas lahan seluas 56.670 m2. Dulunya merupakan kediaman Naoko Nemoto alias Ratna Sari Dewi. Istri Bung Karno yang berasal dari Jepang.Â
Kediaman tersebut dulunya bernama Wisma Yoso. Di sinilah jenazah Bung Karno disemayamkan sebelum dimakamkan di Blitar. Setelah Ratnasari Dewi pindah bangunan tersebut dirapikan dan dibangun untuk dijadikan museum. Jadilah Museum Satria Mandala seperti yang bisa kita lihat sekarang.
Adapun nama Satria Mandala diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya "Lingkungan Keramat Para Satria."
Koleksi di Museum Satria Mandala
Saat berkunjung ke Museum Satria Mandala, ada banyak koleksi yang bisa kita lihat. Apa saja sih?Â
1 . Koleksi peralatan perang