Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samudera
Menerjang ombak, tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beberapa pulau besar dan pulau kecil. Pulau-pulau tersebut dipisahkan oleh perairan. Baik berupa selat atau laut.
Bicara laut berarti tidak bisa lepas dari yang namanya kapal. Kapal. Kendaraan laut yang dipergunakan untuk mengangkut penumpang dan barang. Adapaun jenis kapal, ukuran, dan fungsinya ditetapkan secara khusus. Ada undang-undang yang mengaturnya.
Sebagai warga negara Indonesia yang sanak saudaranya tersebar diberbagai pulau, saya sempatkan untuk mengunjungi mereka kala longgar. Artinya longgar waktunya dan juga keuangannya. Sebab tak bisa dipungkiri, transportasi menuju dan ke tujuan butuh biaya yang tak sedikit.
Terutama untuk tujuan Indonesia bagian Timur. Untuk sanak saudara yang tinggal nya di wilayah Sumatera, saya pernah merasakan 3 jalur transportasi. Darat, laut, dan udara. Pokoknya disesuaikan dengan kondisi keuangan deh.Â
Jadi yang namanya naik kapal laut pernahlah ya. Sedikit banyak tahu juga sih jenis-jenis kapal. Tapi yang namanya naik kapal TNI belum pernah sama sekali. Jangankan naik. Melihat langsung saja belum pernah.Â
Tahunya dari televisi saja. Apalagi yang namanya kapal rumah sakit. Saya malah baru tahu. Maka ketika Wisata Kreatif Jakarta bekerjasama dengan Komunitas Traveler Kompasiana (KOTEKA) mengadakan Tour Saling dengan Kapal TNI, saya antusias dong mendaftar.
Meski nih agak was-was juga. H2C deh alias harap-harap cemas. Karena pesertanya dibatasi 15 orang saja dari KOTEKA. Artinya diseleksi dari sekian banyak peserta yang mendaftar. Ya, sudah tunggu pengumuman sajalah.
Eh, rupanya rezeki saya nih. Begitu diumumkan nama-nama peserta yang lolos, ada nama saya. Seneng banget pastinya. Mulai deh mereka-reka rencana. Apa yang mesti dipersiapkan. Apalagi waktu yang ditentukan dengan jarak tempuh dari rumah ke lokasi tujuan cukup jauh.Â
Tiba pada hari kunjungan, saya merasa beruntung sekali bisa melihat dari dekat kapal TNI dr. Radjiman Wedyodiningrat. Kapal Bantu Rumah Sakit yang pada Januari 2024 lalu usai  melintasi jalur Gaza guna memberikan bantuan ke Palestina.
Tur Berlayar dengan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat ini bagian dari kegiatan Gerakan Nasional Penguatan Pancasila dan Tur Wisata Kreatif Jakarta. Oleh karenanya ada beberapa acara yang bisa diikuti sambil berlayar di Teluk Jakarta.
Utamanya tentang sejarah Pancasila, peran penting Pancasila bagi kehidupan bernegara, peran TNI Angkatan Laut dalam menjaga wilayah NKRI. Serta masih banyak lagi hal-hal baik yang saya dapatkan selama berlayar.
Tentu saja diselingi hiburan dan atraksi dari kru kapal TNI tersebut. Serta yang tak kalah menarik dan paling ditunggu-tunggu adalah keliling melihat bagian-bagian dalam kapal dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Jadi KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat ini mulai berlayar pada 19 Januari 2023. Memiliki panjang 124 m (406 ft 10 in) dan lebar 21,8 m (71 ft 6 in). Dilengkapi dengan ruang operasi/bedah, ruang radiologi, ruang isolasi, ruang bersalin, laboratorium, dan ruanh jenazah.
Kapasitas tempat tidur 124 buah. Tapi dalam kondisi darurat bisa mencari 400 buah tempat tidur. Kapasitas keseluruhan mencapai 643 personel. Secara keseluruhan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat setara dengan RS tipe C.
Menariknya lagi, di kapal ini terdapat hanggar helicopter. Â Karena memang salah satu fasilitas yang dimiliki KRI dr. Radjiman Wedyodi ningrat adalah bisa untuk pendaratan helicopter. Menarik bukan?
Sungguh menyenangkan sekali akhir pekan saya kali ini. Berlayar bersama teman-teman menikmati Teluk Jakarta di atas kapal TNI dr. Radjiman Wedyodingrat. Terima kasih KOTEKA . Terima kasih Wisata Kreatif Jakarta..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H