Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menikmati Malam Tahun Baru Islam dengan Nuansa Baru

7 Juli 2024   10:56 Diperbarui: 8 Juli 2024   10:49 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai obor pada Malam Tahun Baru Islam (dok. Denik)

Sabtu 6 Juli 2024 berdasarkan kalender Masehi merupakan malam Minggu. Sementara berdasarkan kalender Islam tanggal tersebut adalah 1 Muharam 1446 Hijriah. Itu artinya Tahun Baru Islam.

Karena hitungan kalender Islam dimulai dari ba'd magrib, maka hari Sabtu tanggal 6 Juli 2024 sudah masuk tanggal 1 Muharam. Bukan tengah malam seperti hitungan kalender Masehi. Dengan demikian umat muslim di seluruh dunia malam ini merayakan Tahun Baru Islam.

Tahun Baru Masehi yang jatuh pada tanggal 1 Januari biasanya dirayakan secara besar-besaran. Ada pesta kembang api, panggung hiburan, makan-makan, jalan-jalan dan masih banyak lagi. Begitu pula dengan Tahun Baru  Cina atau Imlek. 

Biasanya ada perayaan khusus juga. Seperti makan-makan, pertunjukan barongsai, pesta lampion dan masih banyak lagi. Malah Tahun Baru Imlek lebih meriah lagi. Karena ada makanan khas dan nuansa warna merahnya. Pokoknya meriahlah.

Bagaimana dengan Tahun Baru Islam? Sebenarnya sama saja. Ada perayaan khusus. Seperti pawai obor. Doa bersama dan lain sebagainya. Tapi tidak serentak. Dan lebih bersifat religi. Doa bersama di masjid dan mengkaji Al Qur'an.

Kesannya membosankan ya? Memang. Karena tidak dirayakan secara keduniaan. Padahal kalau direnungkan bisa menjadi refleksi diri ke depannya loh. 

"Apa sih yang sudah kita perbuat selama ini?"

"Apa nih yang akan kita lakukan ke depannya?"

Memang lebih ke religi. Keagamaan. Spritual. Tapi ada juga kok yang menggelar panggung musik. Hanya saja musik yang dimainkan tetap dengan nuansa religi.

Tahun Baru Islam kali ini saya berada di tempat baru. Tepatnya baru pindahan. Baru juga satu bulan. Jadi belum mengenal lingkungan sekitar lebih jauh. Jabodetabek diguyur hujan seharian pula. Maka tak ada rencana apa-apa.

Sejak dulu saya tidak terlalu suka merayakan malam pergantian tahun seperti kebanyakan orang. Saya lebih suka di rumah. Kumpul keluarga dan masak sendiri. Kecuali mendapat undangan acara. Barulah menghadiri acara tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun