Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tinggal di Panti Jompo, Kenapa Tidak?

1 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 1 Juni 2024   20:48 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Intinya ibu tidak kesepian dan tidak duduk manis saja sambil mengawasi cucu."

"Kalian pasti sudah sibuk dengan urusan keluarga masing-masing toh."

Saya merasa pendapat ibu banyak benarnya. Belum berkeluarga saja waktu kita sudah habis dengan urusan pekerjaan dan kemacetan di jalan. Apalagi kalau sudah berkeluarga?

Kita jangan melihat dari satu sisi saja. Apalagi demi menjaga apa kata orang nantinya. Yang menjalani si orangtua. Jadi biarkan orangtua kita menentukan pilihan. Mencari kenyamanan usai pasangan jiwanya dipanggil Tuhan. 

Tapi namanya rencana. Tuhan juga yang menentukan. Sebelum kita anak-anaknya "mentas" semua. Tuhan telah memanggil ibu pulang ke haribaan-Nya. 

Sebagai anak tentu saja inginnya tuh merawat orangtua, sebagaimana mereka merawat kita di waktu kecil. Meski keinginan tersebut tidak berwujud. Setidaknya saya sebagai anak telah menemani dan menghantarkan ibu sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Saya jadi berpikir tentang masa tua nanti. Kalau saya diposisi ibu, rasanya  akan melakukan hal yang sama juga deh. Saya lebih memilih tinggal di panti jompo ketimbang ikut tinggal bersama anak dan cucu.

Privasi kita tetap terjaga. Hidup tidak merasa sendiri. Kita tetap bisa beraktivitas sesuai kebutuhan. Jadi biarpun panti jompo bukan budaya kita. Kalau akhirnya harus tinggal di panti jompo, kenapa tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun