Bukber alias buka bersama momen kebersamaan yang menjadi salah satu ciri khas bulan Ramadan. Hal tersebut biasa dilakukan oleh instansi, komunitas, bahkan sebuah keluarga. Tujuannya untuk menjalin silaturahmi dan menjaga kerukunan bersama.
Biar guyub. Demikian orang Jawa menyebutnya. Sambil menunggu waktu berbuka, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Menanyakan kabar masing-masing, membahas kegiatan yang sudah atau sedang dilaksanakan, atau mendengarkan ceramah agama.
Hari Film Nasional. Komunitas Kompasianer penyuka film (KOMiK Kompasiana) bekerjasama dengan Museum Penerangan (MusPen) TMII menyelenggarakan buka bersama.
Semua tergantung si penyelenggara acara sih. Nah, pada tanggal 30 Maret yang bertepatan denganAcara bukber berlangsung di gedung MusPen. Jadi seluruh peserta yang terdiri atas Komiker (sebutan untuk anggota KOMiK) Â dan Muspen BESTie (sebutan untuk anggota komunitas MusPen) berbondong-bondong datang ke Museum Penerangan.
Agenda acara dimulai pukul 15.00 WIB. Berhubung sebagian peserta ada yang terjebak hujan. Maka acara agak molor dari waktu yang ditentukan. Meski demikian tidak mengurangi keseruan acara yang diselenggarakan.
Bagaimana tidak seru? Kalau acara bukber tersebut bertabur hadiah. Tentu saja hadiah tersebut tidak cuma-cuma alias gratis. Melainkan reward dari jawaban kuis yang diberikan. Pertanyaan yang diberikan seputar film Indonesia dan film yang ditonton saat itu.
Film yang ditonton saat itu?
Iya, benar. Sambil menunggu waktu berbuka, para peserta diajak nonton bareng film pendek berjudul Istiqlal. Film Istiqlal berkisah tentang hubungan seorang ayah dan sang anak. Juga tentang toleransi antar agama yang tersaji dalam bentuk pembagian takjil oleh pemuda pemudi nonis.Â
Latar film Istiqlal memang suasana bulan Ramadan. Jadi pas sekali dengan momen yang diselenggarakan. Yakni bukber. Meski sempat merasa di PHP. Karena jalan cerita film Istiqlal tapi enggak ada bau-bau Istiqlalnya. Wkkkkk
Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi bersama sang sutradara film Istiqlal. Asik bukan? Kita bisa tanya-tanya tentang apa saja yang ada hubungannya dengan film. Termasuk mengkritik film Istiqlal yang PHP-in penontonnya.Â
Razny Mahardhika, sang sutradara film Istiqlal menjawab dengan detail pertanyaan yang diajukan. Mulai dari soal perijinan, biaya produksi, properti, sampai kamera yang dipergunakan dalam proses syuting film Istiqlal.Â