"Bapak mana, bapak mana? Di Jonggol."
Kata-kata "Di Jonggol" begitu populer pada masanya. Yakni sekitar tahun 2014-2015. Adalah artis cilik Sony Wakwaw yang turut mempopulerkan daerah tersebut melalui sinetron Emak Ijah Ingin ke Mekkah.Â
Mendengar kata Jonggol, yang ada dalam benak saya adalah daerah yang jauh dan masih belum tersentuh modernisasi. Saya penasaran dong.Â
"Seperti apa sih daerahnya?"
Namun untuk sengaja datang ke sana tanpa tujuan bukan kebiasaan saya. Seiring berjalannya waktu maka menguaplah rasa ingin tahu tersebut. Sampai akhirnya datanglah undangan dari salah satu kerabat jauh untuk malam tahun baruan di rumahnya.
"Ayo Mba, main ke rumah. Mumpung libur," ujar si kerabat tersebut.
Awalnya saya tidak iyakan. Sebab saya sudah ada rencana menghabiskan malam tahun baru di Bogor. Ada undangan juga dari salah satu rekan komunitas.Â
Tapi begitu saya tanyakan alamat kerabat yang mengundang main tersebut. Saya terkesima. Daerahnya tempat yang ingin saya kunjungi sejak lama.
"Hah, rumah Mba tuh di Jonggol? Bukannya Cileungsi?" tanya saya.
"Ya dekatan sih. Tapi tempat saya masuknya Jonggol."
"Oalaaah."