Mohon tunggu...
Denik13
Denik13 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yuk, Membangun Kolaborasi Melalui Literasi

1 Desember 2023   15:09 Diperbarui: 1 Desember 2023   15:12 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam sebuah workshop (dok. Denik)


"Apa yang teman-teman pikirkan begitu mendengar kata literasi?"

Bacaan. Menulis. Buku dan semacam itulah.

Oke. Tidak salah kok. Hampir semua orang ketika ditanya tentang apa itu literasi, jawabannya tidak jauh berbeda. Tidak jauh dari urusan baca tulisMemang benar. Sebab baca tulis termasuk bagian dari literasi. Ada 6 literasi dasar yang harus diketahui bersama. Berikut ini 6 literasi dasar yang perlu diketahui:

1 . Literasi baca tulis
2 . Literasi Numerasi
3 . Literasi Sains
4 . Literasi Digital
5 . Literasi Finansial
6 . Literasi Budaya

"Wah, ternyata cakupan literasi itu banyak ya? Bukan sekadar baca tulis."

Benar. Baca tulis menjadi yang pertama dan sangat mendasar. Bagaimana seseorang bisa memahami sesuatu atau menguasai suatu hal kalau ia sendiri tidak bisa membaca dan menulis.

Oleh karenanya dimana pun berada. Seorang guru, pegiat literasi, relawan yang peduli terhadap kemajuan bangsa ini. Maka dengan segala daya berupaya mengentaskan mereka yang buta baca tulis.

Dari membaca dan menulis tersebut banyak hal yang bisa diberdayakan. Yaitu melalui kolaborasi. Tentu saja sesuai dengan kemampuan dan minat.

Pada dasarnya literasi itu kan memiliki pengertian kemampuan seseorang. Ya, kemampuan seseorang dalam menerima informasi dan memecahkannya masalah pada tingkat tertentu.
 
Kemampuan seseorang dalam hal apakah? Ya, apa saja. Setidaknya seperti yang sudah disebutkan di atas. 6 literasi dasar. Jika seseorang menguasai salah satu dari 6 dasar literasi tersebut. Maka bisa dilakukan kolaborasi.

"Kolaborasinya dengan siapa?"

Loh, ya? Bingung. Eits, jangan bingung. Kolaborasinya bebas saja. Bisa dengan siapa saja atau dengan apa saja. Sebab jangkauan literasi kan juga luas. Tidak melulu urusan baca tulis.

Sebagai penulis, kita bisa kolaborasi dengan para konten kreator atau mereka yang memiliki kemampuan melebihi kita dalam urusan digitalisasi. Nantinya karya kita berupa buku bisa dibuatkan konten yang menarik.

Bersama teman-teman Pegiat Literasi (dok. Denik)
Bersama teman-teman Pegiat Literasi (dok. Denik)
Dipromosikan secara profesional. Tidak asal-asalan. Begitu pula sebaliknya. Sebagai seorang penulis kita bisa promosikan mereka lewat tulisan. Melalui artikel yang ditulis, kita bisa mengangkat profesi mereka atau sisi menarik dari si konten kreator.

Itu baru dari dua sisi. Kolaborasi yang dilakukan sudah bisa menciptakan hal baru. Bagaimana jika berkolaborasi dengan yang lainnya? Dengan orang-orang yang berkecimpung dengan seni budaya.

Wah, bisa semakin luas. Apalagi cakupan budaya juga sangat luas. Jadi jangan pernah takut untuk melakukan kolaborasi. Apalagi merasa sebagai orang yang berkutat dengan literasi. Merasanya tidak tahu harus kolaborasi dengan siapa.

Di atas sudah diberikan contoh kecil membangun kolaborasi melalui literasi. Literasi membangun kolaborasi. Sekarang tinggal bagaimana individu masing-masing saja.

Jadi kapan nih mau berkolaborasi dengan saya? (Denik)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun