"Akhir pekan depan ke Bogor lagi Mba. Kita cucurakan."
CUCURAK. Satu kata yang sempat membuat saya mengernyitkan kening. Apaan tuh cucurak? Saya pun segera goegling untuk mengetahui artinya.
Oh, ternyata cucurak dari bahasa Sunda yang artinya senang-senang.Ya, akhir pekan 14 Oktober 2023 saya sengaja meluangkan waktu untuk berkunjung ke Bogor. Tepatnya kekediaman Kang Bugi, founder Vlomaya. Komunitas Vlogger Kompasiana.
Rupanya vlomaya mengadakan event Cucurak Vlomaya: "Tips Membuat Konten Reels dan Tiktok Untuk Kompasiana"
Wah, asik dan seru nih pastinya. Apalagi saya termasuk gaptek untuk urusan membuat video. Oleh karenanya saya bersemangat sekali untuk hadir ke acara tersebut.
Seperti biasa, saya mengendarai motor untuk menuju lokasi di Pakuan Regency, Darmaga, Bogor Barat. Pagi-pagi sekali saya sudah berangkat dari Tangerang. Tiba ditujuan cukup on time. Tidak diputar-putar oleh maps seperti saat acara ke daerah Pasir Kuda.
Begitu tiba ditujuan langsung cipika-cipiki dengan tuan rumah. Senang sekali bisa jumpa lagi. Ini pertemuan kedua saya dengan Kang Bugi dan istri. Eh, sudah ada Mba Erni Hendrawati selaku narasumber acara. Duh, duluan narasumber datangnya.
Tak lama satu per satu peserta hadir. Baik dari Kompasianer maupun bukan Kompasianer. Sampai akhirnya kumpul semua. Barulah Kang Bugi membuka acara. Dilanjutkan dengan perkenalan terlebih dulu.
Kemudian baru ke inti acara. Sharing dari Mba Erni selaku narasumber. Tips membuat konten reels dan tiktok. Hal pertama yang mesti dimiliki tentu saja akun Instagram atau akun tiktok. Kalau tidak punya akun tersebut mau diupload di mana coba?
Selanjutnya instal beberapa aplikasi pendukung untuk mengedit video yang sudah dibuat. Selanjutnya beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mempermudah pembuatan konten. Contohnya tripod dan clip on juga tongsing.
Gunanya agar bisa membuat konten sendirian. Tidak harus menunggu orang lain untuk merekam dan memvideokan konten yang kita buat. Lain-lainnya lebih ke diri sendiri. Artinya seberapa besar percaya diri kita dalam membuat konten. Â
Pilih niche sejenis agar mudah ditemukan dan dinantikan oleh orang lain. Kalau mau gado-gado isi videonya bebas-bebas saja. Itu hanya saran saja. Mba Erni sendiri masih gado-gado akunnya.Â
Eh, agak kikuk ya menyebutkan namanya. Sama soalnya. Dari Mba Erni saya jadi tahu jenis peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat konten video. Tinggal siap-siap hunting barang dan harganya nih.
Setelah diberikan penjelasan, para peserta langsung praktek membuat video dan disetorkan ke grup. Niatnya seperti itu. Prakteknya banyak hahahihi sambil menikmati suguhan yang menggoda selera.
Ada pisang goreng, tahu berontak, buah semangka, bolu cokelat, dan pisang cokelat. Makan besarnya lontong pecel. Wah, sudah lama tidak makan pecel eh, dapat suguhan pecel. Jadi seperti ketemu si dia yang lama tak berjumpa. Kangennya terobati.
Selanjutnya hahahihi lagi dengan para peserta. Tak terasa hari sudah siang. Satu per satu dari kami berpamitan untuk pulang. Sebelum pulang mengabadikan momen dulu dengan Kang Bugi dan si Beatty. Motor yang menemani saya kemana-mana.Â
Sebenarnya belum puas ngobrol dengan tuan rumah. Lain waktu main lagi deh dalam suasana santai. Sampai berjumpa lagi Kang Bugi dan teman-teman semua. Terima kasih sudah diundang cucurak. Siap menerima undangan cucurak berikutnya. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H