Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pertemuan dengan Kompasianer Bugi Sumirat, Kisah Lain dari Perjalanan 8 Jam Tangerang-Bogor

5 Oktober 2023   01:38 Diperbarui: 5 Oktober 2023   01:40 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Kang Bugi (dok. Denik)

Silaturahmi. Menyambung family dengan siapa pun itu memiliki banyak manfaat. Diantaranya bisa memanjangkan umur dan diluaskan rezekinya. Rezeki di sini tidak melulu berupa materi. Bisa dalam bentuk lain. Seperti kesehatan diri dan pertemanan dengan orang-orang  yang menyenangkan.

Maka ketika mendapat undangan untuk menghadiri acara di rumah seorang kenalan atau kerabat dekat, sebisa mungkin saya usahakan untuk bisa hadir. Asal jauh-jauh hari memberi kabarnya, insya Allah saya tandai terlebih dulu tanggal acara tersebut.

Seperti beberapa waktu yang lalu. Ketika Kompasianer Ony Jamhary mengundang saya dan beberapa rekan untuk hadir ke rumahnya di Bogor, saya tandai tanggal acara tersebut alias siap hadir. Apalagi acaranya berupa pengajian dan santunan untuk anak yatim. Sebisa mungkin tidak melewatkannya.

Memang pada akhirnya saya berangkat ke Bogor bersama seorang rekan dengan mengendarai motor. Riding for silaturahim saya menyebutnya. Meski ada "drama" dalam perjalanan ke rumah Kompasianer Ony Jamhary. Padahal ini bukan kali pertama saya ke rumahnya loh.

Drama apakah itu? Kisah lengkapnya bisa klik di sini ya?

https://www.kompasiana.com/deniks/6500ab2ae1a16701c40eb082/gara-gara-maps-riding-tangerang-bogor-sampai-8-jam

Nah, terlepas dari "drama" yang terjadi. Ada kisah lain yang saya dapatkan dibalik kisah tersebut. Dalam acara silaturahmi di sana, sudah menjadi kebiasaan antara tamu satu dengan lainnya saling sapa dan senyum saat bertemu. Ketika sepasang tamu akan berpamitan, mas Ony memperkenalkan saya dengan keduanya."Mba Denik, ini teman saya Kompasianer juga loh. Mungkin Mba Denik kenal. Biasanya sesama Kompasianer saling mengenal meski belum pernah bertemu secara langsung."

Kami pun berkenalan dan menyebutkan nama masing-masing. Begitu saya mendengar namanya langsung saya todong.

"Oh, ini Kang Bugi yang Minggu lalu membuat event dengan KPK ya? Wah, saya tadinya ingin ikutan loh. Tapi waktunya bentrok dengan jadwal lainnya."

"Iya, benar. Saya dan KPK Minggu lalu...."

Bls, bla, bla...cerita pun mengalir begitu saja. Tadinya Kang Bugi dengan sang istri ingin berpamitan, eh malah jadi ngobrol panjang lebar lagi begitu tahu kalau sesama Kompasianer.

Saling follow akun Kompasiana dan medsos serta bertukar nomor hp mewarnai perbincangan saat itu. Seru dan tak ada habisnya jika tidak disudahi obrolan tersebut. 

Foto bersama. Dari ki-ka Kang Bugi, Utami, Mas Ony, Saya (dok.Denik)
Foto bersama. Dari ki-ka Kang Bugi, Utami, Mas Ony, Saya (dok.Denik)

Ternyata meski tidak pernah bertemu sebelumnya dan hanya mengetahui dari namanya saja. Begitu bertemu secara langsung sebagai sesama Kompasianer, rasanya sudah seperti mengenal berabad-abad lamanya.

Asik saja. Ya, itulah yang saya rasakan. Kompasiana semacam rumah yang mempertemukan keluarga satu dengan keluarga lainnya. Begitu disebut Kompasianer juga, artinya kita berada di satu rumah. Obrolan pun langsung terkait satu sama lain.

"Berarti kenal si ini dong? Eh, pernah ketemu dengan si ini belum?"

Semacam itulah salah satu obrolan singkat kita. Tidak ada gosip diantara kita ya? Artinya tidak ghibah mengenai Kompasianer lainnya. Paling dilanjutkan dengan beberapa rencana untuk kolaborasi dan lain-lain.

Rencananya. Biasanya tinggal rencana. Karena kesibukan masing-masing terkadang baru sadar setelah bertemu lagi.

"Lho, kita belum jadi bikin kegiatan bareng nih. Bingung atur waktunya."

Begitulah kisah singkat saya bertemu dengan Kompasianer Bugi Sumirat. Seperti apa kisah pertemuan saya dengan kompasianer lainnya? Nantikan cerita selanjutnya ya? (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun