Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Serunya Berakhir Pekan di O2 Corner Kompas Gramedia

25 Juni 2023   08:40 Diperbarui: 25 Juni 2023   08:54 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dalam O2 Corner (dokpri)

Matahari bersinar cerah seiring roda motor yang melaju dengan kecepatan sedang. Arah yang dituju adalah Jakarta Barat. Tepatnya di O2 Corner Co-Working Space Kompas Gramedia.

Saya akan menghabiskan akhir pekan di sini. Dalam acara Launching Buku Banyuwangi Sunrise of Java karya Asita DK. Kompasianer yang juga mantan wartawan.

Ini untuk pertama kalinya saya datang ke 02 Corner. Biasanya kalau acara di sekitar Palmerah, tempat yang tuju adalah Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Akhir pekan kali ini berbeda. Jadi cukup menarik rasa penasaran di hati.

"Macam mana sih tempatnya?"0

Dari pintu gerbang gedung Kompas Gramedia, saya menuju pos wajib lapor bagi tamu yang membawa kendaraan. Menukar kartu identitas dengan kartu tamu yang bisa dipergunakan sebagai tanda masuk.

Usai memarkir kendaraan, selanjutnya saya berjalan kaki menuju 02 Corner yang berada di sudut bagian depan gedung Kompas Gramedia. Dari kejauhan saya sudah merasa tertarik melihat tulisan 02 Cornernya.

Begitu melangkahkan kaki memasuki ruangan tersebut.

"Oh, begini bagian dalamnya. Asik juga."

Berhubung acara yang saya hadiri di sana adalah launching buku, kesibukan yang terlihat adalah penataan sound sistem oleh petugasnya. Seorang peserta sudah ada yang datang lebih dulu dari saya. Beliau datang dari Bogor.

Bagian dalam O2 Corner (dokpri)
Bagian dalam O2 Corner (dokpri)

Wow, acung jempol untuk semangatnya. Saya hadir 2 jam sebelum acara karena kebetulan didapuk menjadi salah satu panitia Kalau tidak mungkin datang agak mepet. Setidaknya 30 menit sebelum acara dimulai.

Sambil menunggu ibu Asita, saya berbincang-bincang dengan peserta pertama yang datang. Mempersiapkan beberapa kebutuhan untuk bagian penerima tamu.

Tak berapa lama ibu Asita datang. Kemudian teman-teman dekat beliau. Dilanjutkan dengan teman-teman Kompasiana. Wah, mulai ramai dan seru.

Meski sesama Kompasianer sudah saling mengenal dan bertemu serta berkegiatan bareng. Tetap saja kalau bertemu pasti hahaha hihihi cipika cipiki say hi.

Saya dengan teman Kompasianer lainnya (dokpri)
Saya dengan teman Kompasianer lainnya (dokpri)

Itulah salah satu chemistry dalam berkomunitas. Oleh karenanya begitu acara selesai, biasanya dilanjut dengan jalan bareng dan lain-lain sesuai kesepakatan.

Acara utama yakni Launching Buku Banyuwangi Sunrise of Java sangat menarik. Proses kreatif dan ulasan singkat tentang isi buku tersebut melambungkan mimpi untuk bisa ke Banyuwangi juga. Kebetulan saya belum pernah ke sana.

Narasumber acara (dokpri)
Narasumber acara (dokpri)

Selain itu, saya dan peserta yang hadir lainnya mendapatkan tambahan pengetahuan dari narasumber mengenai tip dan trik memotret dengan baik. Wuih, mantap bukan akhir pekan saya kali ini.

Belum lagi didukung oleh MC dan moderator yang bisa dibilang kondang, suasana acara pun terasa lebih meriah dan hidup. Kuis dan pertanyaan dengan iming-imingi hadiah membuat peserta yang hadir lebih bersemangat.

Bareng Mas MC, biar ketularan (dokpri)
Bareng Mas MC, biar ketularan (dokpri)

Tiga Kompasianer menjadi jawara kuis Instagram. Dua Kompasianer lainnya terpilih sebagai penanya terbaik. Dua peserta umum mendapatkan hadiah kejutan sebagai best kostum.

Sebenarnya dua hadiah terakhir tidak ada dalam rincian acara. Itu memang ide dadakan untuk suprise peserta, dan memang peserta yang mendapat hadiah tersebut merasa surprise.

"Kok bisa terpilih sih? Padahal biasa-biasa saja."

Begitu seloroh mereka. Saya senyum-senyum saja. Saya jadi ingat sebuah quote dari sebuah film yang lupa judulnya. Namun masih terngiang-ngiang sampai sekarang.

"Gunakan sepatu terbaikmu. Sebab ia bisa membawamu ke tempat terbaik tanpa kamu duga."

"Tampillah menarik setiap saat. Sebab Tuhan bisa mempertemukanmu dengan orang yang spesial kapan pun tanpa kamu tahu."

Intinya dalam berbagai kesempatan memang harus menjaga penampilan. Setidaknya untuk menghargai diri sendiri. Ah, iya. Bicara penampilan. Saya dan beberapa panitia acara mendapat hadiah selendang batik khas Banyuwangi dari ibu Asita.

Untuk mendukung penampilan kami sebagai panitia. Wih, seru juga. Hal sepele yang membuat hati berbunga-bunga. Mungkin karena saya juga pencinta kain tradisional. Jadi hal tersebut sebuah surprise tersendiri.

Kompasianer (dokpri)
Kompasianer (dokpri)

Tak terasa waktu bergulir dengan cepat. Acara launching buku Banyuwangi pun berakhir. Seluruh peserta pulang ke rumah dengan kesan masing-masing. Saya pribadi memiliki kesan tersendiri juga.

Melalui Launching Buku Banyuwangi Sunrise of Java, saya jadi meet up dengan teman lama yang baru bersua lagi setelah sekian lama. Rupanya teman saya itu kenal dengan ibu Asita juga. Sesama penulis biasanya begitu. Saling mengenal satu sama lain.

Akhir pekan yang sangat berkesan di O2 Corner. Jangan lewatkan kalau ada kegiatan di sana. Atau ajak komunitasmu berkegiatan di sana. Jangan lupa undang saya juga ya? (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun