Tak berapa lama ibu Asita datang. Kemudian teman-teman dekat beliau. Dilanjutkan dengan teman-teman Kompasiana. Wah, mulai ramai dan seru.
Meski sesama Kompasianer sudah saling mengenal dan bertemu serta berkegiatan bareng. Tetap saja kalau bertemu pasti hahaha hihihi cipika cipiki say hi.
Itulah salah satu chemistry dalam berkomunitas. Oleh karenanya begitu acara selesai, biasanya dilanjut dengan jalan bareng dan lain-lain sesuai kesepakatan.
Acara utama yakni Launching Buku Banyuwangi Sunrise of Java sangat menarik. Proses kreatif dan ulasan singkat tentang isi buku tersebut melambungkan mimpi untuk bisa ke Banyuwangi juga. Kebetulan saya belum pernah ke sana.
Selain itu, saya dan peserta yang hadir lainnya mendapatkan tambahan pengetahuan dari narasumber mengenai tip dan trik memotret dengan baik. Wuih, mantap bukan akhir pekan saya kali ini.
Belum lagi didukung oleh MC dan moderator yang bisa dibilang kondang, suasana acara pun terasa lebih meriah dan hidup. Kuis dan pertanyaan dengan iming-imingi hadiah membuat peserta yang hadir lebih bersemangat.
Tiga Kompasianer menjadi jawara kuis Instagram. Dua Kompasianer lainnya terpilih sebagai penanya terbaik. Dua peserta umum mendapatkan hadiah kejutan sebagai best kostum.
Sebenarnya dua hadiah terakhir tidak ada dalam rincian acara. Itu memang ide dadakan untuk suprise peserta, dan memang peserta yang mendapat hadiah tersebut merasa surprise.
"Kok bisa terpilih sih? Padahal biasa-biasa saja."
Begitu seloroh mereka. Saya senyum-senyum saja. Saya jadi ingat sebuah quote dari sebuah film yang lupa judulnya. Namun masih terngiang-ngiang sampai sekarang.
"Gunakan sepatu terbaikmu. Sebab ia bisa membawamu ke tempat terbaik tanpa kamu duga."