Maman Suherman atau lebih dikenal dengan panggilan Kang Maman adalah penulis dan pegiat literasi, yang juga  dikenal sebagai notulen dalam Indonesia Lawak Club.
Kali pertama saya bertemu Kang Maman saat perayaan Hari Buku Se-dunia tahun 2018 di Rumah Dunia, Serang. Kala itu saya dan teman-teman komunitas akan launching buku di sana.
Kang Maman menjadi salah satu narasumber di acara tersebut. Saya dan teman-teman tentu saja tak menyia-nyiakan kesempatan untuk berbincang-bincang serta foto bersama walau sesaat.
Baru pada tahun 2023 ini saya bertemu kembali dengan beliau. Kali ini saya mengikuti Workshop Spesial Muspen BESTie "Aku Menulis Maka Aku Ada" yang narasumbernya Kang Maman.
"Kapan lagi bisa menimba ilmu kepenulisan dari beliau? Mumpung ada kesempatan."
Dalam workshop kali ini ada banyak ilmu yang saya dapatkan. Dengan gayanya yang santai dan diselipi cerita-cerita lucu, peserta tidak merasa tegang apalagi mengantuk.
Peserta langsung mendapatkan tips menulis yang baik dan langsung diberikan tantangan menulis. Kaget tapi seru juga nih.
Dari hal kecil yang disodorkan oleh Kang Maman, untuk jangan malas menuliskan sesuatu yang menarik. Untuk membiasakan membuat catatan dari apa yang dibaca. Saya jadi seperti diingatkan.
"Hey, sudahkah kamu menulis hari ini? Apa hal menarik yang kamu temukan hari ini? Sudahkah kamu mencatatnya"
Fuih. Iya, ya. Hal kecil dan remeh seperti mencatat hal-hal menarik yang dilihat kerap terabaikan. Padahal dari situ bisa lahir tulisan yang luar biasa. Note. Harus mulai diterapkan nih.
Menurut Kang Maman. Modal penulis adalah sebagai berikut:
-Rajin membaca.
Penulis adalah pembaca buku yang baik.
-Rajin membuat kumpulan catatan dari buku yang telah dibaca.
-Mau riset
-Mau menelisik cara penulisan kata yang benar.
-Tidak takut menulis dengan sudut pandang berbeda.
-Menulislah dengan benar
Wah, asik dan seru deh mendengar cerita dari Kang Maman. Judulnya workshop kepenulisan. Tapi didalamnya terselip hikmah dan pelajaran berharga tentang kehidupan.
Peserta juga diingatkan untuk menerapkan prinsip menulis yang aman. Yaitu:
-Benar
Artinya tulis hal-hal yang benar. Bukan mengada-ada atau diada-adakan. Sesuai faktalah.
-Baik
Artinya tulis hal-hal baik dari apa yang dilihat dan dirasakan.
-Bermanfaat
Artinya apa yang kita tulis memberi manfaat tidak bagi pembaca? Kalau tidak jangan lanjutkan.
Dengan menerapkan prinsip di atas maka tulisan kita aman dunia akhirat.
Satu lagi yang bisa dijadikan catatan dari workshop bersama Kang Maman ini. Â
"Tulisan terbaik yang dekat dengan kita."
Jadi mari tulis apa yang ada di sekitar kita dulu. Dengan demikian tulisan yang dihasilkan lebih dekat dengan pembaca. Lebih mengena. Contohnya tulisan tentang ibu.
Ada 1001 cerita tentang sosok ibu. Jadi jangan takut kehilangan ide. Apalagi sampai bingung mau menulis apa. Intinya lihat sekitar kita.
Wah, tak terasa waktu pemberian materi selesai. Rasanya kok masih kurang. Karena banyak yang ingin ditanyakan dan didiskusikan. Semoga lain kesempatan bisa jumpa dan berdiskusi lebih jauh lagi. (EP)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI