Lebaran adalah momen di mana kita  yang merayakan bertemu dan berkumpul untuk bermaaf-maafan.
"Impas ya?"
"Zonk ya sekarang."
Begitu ucapan yang terlontar manakala usai bermaaf-maafan. Maksudnya tak ada dosa lagi di antara kita. Eaaa.
Memang begitu seharusnya. Seharusnya. Pada kenyataannya tidak bisa begitu juga. Saya sih. Lihat-lihat dulu kesalahannya.
Untuk kesalahan kecil dan biasa saja. Jauh sebelum lebaran sudah saya maafkan. Demikian pula saya, begitu merasa melakukan kesalahan. Tanpa gengsi langsung meminta maaf. Apalagi terhadap orang tua.
Meski  merasa jadi anak baik-baik. Tetap saja dihadapan orang tua merasanya banyak salah. Jadinya belum berkata apa-apa sudah mewek melihat wajah keduanya. Karena pada dasarnya hati saya lembut sih. Eaaa.
Tapi eh, tapi. Begitu ada yang melakukan kesalahan fatal. Saya tidak bisa memaafkan begitu saja. Mari kita pertanggungjawabankan di hadapan Tuhan, kelak.
Kalau saya ditanya Tuhan kenapa tidak mau memaafkan kesalahan seseorang. Akan saya jabarkan alasannya.
"Segitunya sih? Tuhan aja maha pemaaf loh. Masa kita hamba-Nya tidak mau memaafkan?"
Ada yang berkomentar demikian. Saya jawab.
"Saya bukan Tuhan. Jadi maaf tidak bisa seperti itu."
Mungkin terdengar saklek. Tapi begitulah. Ini lebih ke masalah prinsip.
Inilah kesalahan yang menurut saya tidak bisa dimaafkan begitu saja:
1 . Pengkhianat
Urusan khianat mengkhianati tidak hanya ada di dalam peperangan atau jaman perjuangan. Orang pribumi yang menjadi mata-mata penjajah. Semacam itu. Teman yang berkhianat, pasangan yang berkhianat. Itu tidak bisa saya maafkan seumur hidup.
2 . Pembunuh
Berita pembunuhan yang beredar saat ini kan begitu menyeramkan. Mudah sekali orang membunuh hanya karena kesalahan kecil. Jangan sampai menjumpai orang seperti itu. Jangan sampai juga ada keluarga yang mengalami hal demikian. Seumur hidup saya tidak maafkan orang seperti itu.
3 . Pemerkosa
Berita pemerkosaan pun sama mengerikannya. Saya tidak akan memberi ampun pada pemerkosa.
4 . Orang yang tidak mau bayar hutang
Wah, kelihatannya sepele ya? Tapi kalau orang yang berhutang dalam jumlah banyak terus kok menyepelekan. Bahkan tahu-tahu menghilang. Orang seperti ini pun tidak akan saya maafkan sampai kapan pun. Iyalah, sudah ditolong baik-baik malah seenaknya. Ya, tak ada maaf bagimu.
5 . Pengutil
Mungkin terdengar aneh. Memang ada? Oh, ada. Jadi orang yang suka mengambil barang orang lain. Saya pernah memiliki teman semacam ini. Barang kesayangan pula. Diberitahu baik-baik tidak mau mengembalikan. Malah kabur. Wah, teman model begini tak ada ampun juga.
Itulah beberapa alasan kenapa saya tidak mudah memaafkan orang. Kita lihat dulu kesalahannya. Selama masih biasa-biasa saja kesalahan yang dilakukan. Tanpa menunggu momen tertentu sudah saya maafkan dan maklumilah.
Itulah prinsip saya dalam urusan memaafkan orang lain. Ada yang sependapat dengan saya? Mari toss. (EP)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI