Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pantai Tanjung Kelayang Membuat Saya Mabuk Kepayang

27 April 2023   20:40 Diperbarui: 27 April 2023   20:46 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya jelas penasaran. Jiwa "manusia ikan" memanggil-manggil. Saya ingin merasakan berenang di laut. Selama ini kan hanya berenang di kolam renang.

Maka begitulah. Saya ikuti tour guidenya dan beberapa orang yang juga memiliki keinginan sama. Tak berapa lama perahu yang kami tumpangi berhenti di tengah laut. Saya dan beberapa orang lainnya dipersilakan mengenakan jaket pelampung.

Berenang di tengah laut yang tenang (dokpri
Berenang di tengah laut yang tenang (dokpri
 

Kemudian satu per satu turun ke laut dan berenang sepuas-puasnya. Saya merasa exciting sekali. Wah, ternyata asik juga ya berenang di laut. Sayang saya merasa terganggu dengan jaket pelampung yang melekat di badan. Rupanya tour guidenya memperhatikan. Ia menghampiri saya.

"Mbanya bisa berenang tidak?" tanyanya tiba-tiba.

"Oh, bisa sih. Tapi biasanya di kolam renang," sahut saya.

"Kalau begitu lepas saja jaket pelampungnya. Biar lebih leluasa."

"Boleh?" tanya saya.

Khawatirnya itu bagian dari prosedur memandu wisatawan.

"Boleh saja kalau memang bisa berenang. Ini saya tidak pakai jaket pelampung. Karena memang agak mengganggu."

"Oalaaah, saya pikir tidak boleh melepas jaket pelampungnya."

Dengan segera saya berenang menuju perahu, melepaskan jaket pelampung dan menyerahkannya pada orang yang berada di atas kapal. Setelah itu saya langsung meluncur, berenang ke tengah-tengah lagi berbaur dengan teman-teman lainnya. Si tour guide mengacungkan jempolnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun