Bukber alias buka bersama tradisi di bulan Ramadan yang sulit dihindarkan. Jika dituruti ada banyak sekali undangan bukber tiap akhir pekan.
Ada undangan bukber dari teman SD,SMP, SLTA, teman komunitas (yang lebih dari satu komunitas), teman kerja, teman dekat, bukber dengan keluarga dan masih banyak lagi.
Biasanya kalau mengadakan bukber tinggal booking tempat makan saja yang sudah disepakati. Kita tinggal datang saja ke lokasi yang telah ditentukan. Praktis dan tidak ribet.Â
Namun sejak pandemi kondisi keuangan tidak stabil. Jika mengadakan bukber dengan cara yang sama terasa juga dana yang dikeluarkan.
Akhirnya demi tidak menghilangkan! tradisi bukber yang tujuannya untuk menjaga silaturahmi, akhirnya cara bukbernya yang diubah.Â
Kalau untuk bukber keluarga, biasanya yang menjamu keluarga yang ketempatan. Kini tidak seperti itu lagi.
Seperti yang dilakukan keluarga saya. Tahun lalu saya dan adik-adik bukber di salah satu restoran. Namun untuk Ramadan tahun ini bukbernya di rumah adik nomor tiga.Â
Adik saya ini yang siap ketempatan rumahnya. Agar tidak memberatkan dan agar lebih hemat, masing-masing kita membawa makanan sesuai kemampuan. Atau dikenal juga dengan istilah potluck.
Tuan rumah menyiapkan es buah dan bakwan Malang. Adik nomor  dua membawa dimsum. Adik bungsu membawa jajanan. Saya membawa buah.Â
Cukup lengkap bukan? Begitu tiba di rumah adik nomor tiga, kemudian semua makanan tersaji di meja. Ternyata cukup banyak dan lengkap.
Secara ekonomi bukber dengan cara potluck termasuk hemat. Sebab tuan rumah tidak menyuguhkan semua jenis makanan.Â
Dilihat secara penyajian cukup pantas dan enak juga. Yang penting ikhlas saat dimintai kesediaan membawa makanan.
Cara seperti di atas saya terapkan juga saat bukber dengan komunitas. Jadi masing-masing peserta yang hadir mengikuti acara bukber harus membawa makanan sendiri. Yang nantinya dikumpulkan dan dimakan ramai-ramai.
Rupanya cara demikian cukup efektif dan menghemat dana komunitas. Silaturrahmi terjaga, tradisi bukber tetap berlanjut, dan seru-serunya dapat. Karena momen seperti ini kita sesama teman komunitas bisa bertemu secara langsung.
Begitu juga dengan bukber keluarga. Semua happy tanpa ada yang terbebani. Karena makanan yang dibawa keinginan sendiri.
Bukan pemaksaan harus membawa ini atau itu. Jadi sebenarnya bisa kok diwujudkan acara bukber hemat tapi nikmat. Asal sama-sama ikhlas dan tidak ada gengsi-gengsian.
Jadi kapan nih kita bukber? Kita? Iya, kamu dan saya. (EP)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI