Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelecehan Seksual di Kereta? Begini Cara Menghindari dan Mengatasinya

16 April 2023   22:04 Diperbarui: 16 April 2023   22:06 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya berita mengenai pelecehan seksual di dalam transportasi umum seperti kereta, membuat was-was pengguna angkutan umum maupun keluarga di rumah.

Si pengguna angkutan umum jelas-jelas merasa tidak nyaman setiap kali akan beraktivitas. Ia merasa khawatir kalau-kalau mengalami pelecehan seksual di dalam transportasi umum yang dinaikinya.

Sementara orang tua di rumah yang memiliki anak perempuan dan aktivitas si anak menggunakan transportasi umum, jelas merasa was-was terkait berita pelecehan seksual di dalam transportasi umum.

Dengan kondisi semacam ini, bagaimana bisa menggalakkan masyarakat untuk mengunakan transportasi umum?

Pemerintah menghimbau masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan umum yang tersedia. Sementara penumpang  tidak diberikan jaminan keamanan terhadap tindakan pelecehan semacam di atas.

Rasanya memang diri sendiri yang harus mengatasinya. Berikut ini cara menghindari pelecehan seksual di kereta:

-Berangkat lebih awal dari biasanya

Hal tersebut untuk menghindari kepadatan kereta di jam-jam krusial. Dengan berangkat lebih awal, kemungkinan kereta yang dinaiki tidak sepadat biasanya.

-Cari tempat yang minim penumpang laki-lakinya

Biasanya ada gerbong khusus untuk wanita. Jika tidak kebagian maka cari tempat yang yang minim penumpang laki-lakinya.

-Dekati penumpang perempuan baik yang duduk atau yang berdiri

Dengan demikian tidak ada celah bagi penumpang laki-laki untuk mendekat.

-Sebisa mungkin cari posisi di mana kita bisa bersandar

Dengan posisi seperti ini, tidak ada orang lain di belakang kita.

-Gunakan tas atau apalah yang dibawa untuk menutupi bagian depan tubuh.

Lalu bagaimana jika kondisi kereta yang dinaiki penuh? Berikut cara mengatasi pelecehan seksual yang terjadi di kereta:

-Derita Lo (guyon)/Nikmati

Artinya dinikmati saja sebagai bagian dari dinamika kehidupan. Baik dalam kondisi mendapat tempat duduk atau berdiri.

-Gunakan kaki dan siku untuk membela diri

Jika merasa ada yang tidak beres dengan penumpang di belakang kita, langsung ambil tindakan. Injak kakinya. Sikut perutnya.

-Berani Bicara

Begitu merasa akan dilecehkan, segera teriak. Katakan kondisi yang dialami. Sehingga si pelaku merasa tak enak hati. Ia akan berpindah tempat atau malah turun sebelum tiba ditujuan.

Demikian cara menghindari dan mengatasi pelecehan seksual ala saya.

Berani bicara. Salah satu cara mengatasi pelecehan seksual di kereta yang berat untuk dilakukan. Hal ringan dan mudah sebenarnya. Tapi sulit dilakukan.

Masih banyak yang merasa malu untuk sekadar berteriak. Sebab dirinya akan menjadi sorotan sebagai korban pelecehan.

Padahal dengan keberanian yang kita miliki, si pelaku akan takut. Umumnya si korban diam saja. Hanya bergeser posisi atau ngedumel (apaan sih? Reseh banget sih?). Hal seperti itu membuat si pelaku merasa di atas angin.

Seharusnya si korban langsung berteriak. Setidaknya bicara yang lantang. Kemudian lanjutkan dengan tindakan. Dengan demikian ada perlawanan namanya.

Kalau baru akan melakukan tindakan pelecehan, si pelaku akan segera berlalu dan kita terhindar dari si pelaku. Tapi kalau sampai terjadi dan mengalami, maka harus berani bicara dan mengambil tindakan. Sehingga si pelaku bisa ditangkap dan diberi sanksi.

Kalau perlu dihajar terlebih dulu baru dilaporkan. Jangan takut dianggap main hakim sendiri. Sebab sebagai korban sudah merasa dirugikan dan dilecehkan. Tidak cukup hanya dilaporkan kemudian diberikan peringatan saja si pelakunya.

Sanksi dan hukuman yang diberikan harusnya setimpal. Agar memberi efek jera pada si pelaku. Kalau hanya diberikan peringatan. Tidak akan memberi efek apapun. Yang ada si pelaku akan melakukan tindakan serupa lagi.

Namanya penjahat. Jangan diberi tempat. Janganlah diberi ampun sebelum bonyok. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun