Sebab kita mengunjungi rumah Allah. Tempat ibadah. Tempat kita berkomunikasi dengan Sang Rabb. Jadi harus rapi dan apik.
Masa iya kalah dengan penampilan kita kalau mau bertemu pejabat. Misalnya pak RT, pak lurah, pak camat, pak walikota dan seterusnya. Jauh-jauh hari pasti sudah bingung mau pakai baju apa?
Pastinya ingin tampil sebagus mungkin. Sesempurna mungkin. Itu mau bertemu pejabat. Yang kekuasaannya terbatas pada daerah atau wilayah yang dipimpinnya.
Sementara Allah. Tuhan semesta alam. Penguasa bumi dan isinya. Penguasa segala. Masa iya dengan Allah kita malah abai. Menyepelekan. Apa karena kasat mata? Tidak tahu wujudnya? Jadi tidak dianggap?
Ya tidak begitulah. Saya sih. Saya anggap berangkat ke masjid berarti berkunjung ke rumah sang penguasa segala. Maka harus berpenampilan baik dan sebagus mungkin.
Bukan berarti terlihat glamor dan mewah loh. Tidak begitu juga. Jadi bagaimana? Ini aturan tidak tertulisnya. Busana yang sebaiknya dikenakan saat ke masjid:
-Kenakan busana yang bagus tapi sederhana.
-Busana yang terbaik tapi tidak glamour.
-Busana yang tidak ketat di badan.
-Busana yang tidak memperlihatkan aurat tubuh.
-Busana yang menyerap keringat.
Nah, pada umumnya busana yang dipilih adalah gamis untuk perempuan dan baju koko untuk prianya. Karena model baju demikian yang mewakili kenyamanan dan kerapian.
Tapi model busana seperti di atas pilihan sejuta umat. Hampir semuanya kalau ke masjid begitu penampilannya.
Kalau saya pribadi tidak terlalu suka mengenakan gamis.
Jadi tetap mengenakan kain nusantara dengan atasan kebaya. Tentu saja tidak yang ketat melekat di badan. Pokoknya disesuaikan saja.
Selain itu bisa juga mengenakan rok lebar dengan atasan blus atau kemeja lengan panjang. Dengan paduan warna yang matching, penampilan kita jadi terlihat rapi dan sporty.