Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lukisan Bumi, Karya Antologi Pertama di Tahun 2023

8 Maret 2023   12:30 Diperbarui: 15 Maret 2023   07:26 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Satu buku sebelum mati"

Kata-kata motivasi yang diucapkan oleh Asma Nadia dalam sebuah acara bincang buku, sungguh membekas dibenak saya. Oleh karenanya saya termotivasi untuk menulis buku. Buku solo pertama saya pun akhirnya terbit dengan judul Ketika Srikandi Bersepeda.

Sebuah buku yang berkisah tentang petualangan saya bersama anak-anak murid, mengendarai sepeda keliling Jakarta. Selanjutnya dua buku solo berhasil saya terbit lagi. Bersepeda ke Hatinya dan A Female Rider's Diary.

Sementara untuk buku antologi sudah lebih dari 14 buku. Alhamdulillah. Nah, karya terbaru saya di tahun 2023 adalah Antologi puisi, Lukisan Bumi. 

Yang membuat bangga dari karya terbaru ini adalah para penulis dan penyair yang ada di dalamnya. Mereka senior yang juga suhu dalam bidangnya. Ada uda Akmal Basery Basral, bapak Eka Budisnta, Kurniawan Junaedhie, Nia Samsihono, dan Handrawan Nadesul.

Dokpri
Dokpri

Satu lagi, ada puisi karya bapak Hadi Supeno yang begitu berkesan dan membekas di hati. Beliau adalah mantan bupati Banjarnegara yang saya kenal dalam sebuah acara Glamping Sastra.

Perkenalan singkat tapi berkesan dan membawa cerita tersendiri. Saya tidak menyangka bahwa itu adalah pertemuan pertama dan terakhir. Sebab tidak lama setelah acara tersebut kami mendengar kabar kalau beliau berpulang ke Rahmatullah. 

Lukisan Bumi menjadi kenang-kenangan saya satu karya dengan beliau. Buku setebal 333 halaman ini berisi puisi karya peserta yang hadir dalam acara Glamping Sastra di Baturaden. Puisi dalam buku Lukisan Bumi menggambarkan tentang keindahan daerah atau tempat di Indonesia.

Saya pribadi menuangkan keindahan alam daerah Padang Panjang, Pantai di Pulau Semau dan bunga flamboyan di Kota Kupang. Ketiganya memiliki kesan tersendiri bagi saya.

Dokpri
Dokpri

Sementara bapak Hadi Supeno menuliskan puisi tentang Subuh di Hutan Lampakuwus. Dokter Handrawan Nadesul menulis puisi Kutemukan Hidupku di Rimba Baturaden. Sedangkan Nia Samsihono melukiskan keindahan Telaga Sarangan dalam puisinya di buku ini. 

Secara keseluruhan Lukisan Bumi sebuah antologi puisi yang sangat indah dan menarik. Karya antologi pertama di tahun 2023. Semoga selanjutnya bisa berkarya dengan lebih baik lagi dan lebih banyak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun