Sekarang ini banyak kita jumpai restoran atau kedai kopi yang unik-unik. Jadi tak hanya menawarkan menu utama melainkan juga suasana
Kita sebagai konsumen terkadang memang mencari suasana yang berbeda. Bukan sekadar makan atau minum di tempat.
Nah, salah satu resto yang menurut saya unik adalah Pekarangan Rinati. Lokasinya di daerah Kreo, Tangerang. Tidak jauh dari tempat tinggal saya. Pertama kali melintas di depan resto tersebut saya sudah tertarik.
"Ini tempat apa sih? Kok unik. Pekarangan Rinati."
Saya tidak tahu kalau itu tuh sebuah resto. Jadi resto dan taman. Begitu setelah saya goegling tentang tempat tersebut. Karena saya menyukai tanaman makanya langsung tertarik begitu membaca kata pekarangan.
Begitu mengetahui kalau pekarangan rinati sebuah resto dan taman. Saya langsung mengunjungi tempat tersebut untuk mengetahui bagian dalamnya.
Awalnya saya sempat bingung. Karena bentuknya memang seperti rumah.Â
Memasuki halaman pekarangan rinati, saya sudah disambut dengan rindangnya pepohonan.
Sebuah pintu kaca dengan tulisan open tempat yang saya tuju. Kemudian saya dorong perlahan. Tak ada orang yang berjaga di sana. Saya memanggil orang di dalam sana sambil melihat-lihat sekeliling yang sangat menarik perhatian.
Aneka hiasan dari bahan daur ulang dan pernak-pernik yang tersusun rapi layaknya di rumah sendiri. Tak lama ada yang keluar menyambut saya.
"Iya, maaf ada yang bisa saya bantu? Mau makan di sini? Ini daftar menunya," sapa mba penjaga resto.
Saya segera melihat-lihat menu yang disodorkan. Kemudian memilih makanan dan minuman yang sangat homy. Bayangkan, sayur lodeh, sayur mangut, bakwan jagung, teh telang dan lain-lain. Menarik bukan?
"Mau makan di sini atau di luar?" tanya si mba lagi.
Saya sempat terdiam sejenak. Antara di luar atau di dalam. Bingung sendiri. Kalau makan di luar suasana alaminya terasa sekali. Dikelilingi tanaman dan pepohonan yang rindang.
Sementara kalau makan di dalam ruangan, suasananya seperti di rumah sendiri. Sama-sama menarik bukan?
Saat pertama makan di pekarangan rinati, saya memilih di luar ruangan. Kunjungan berikutnya saya memilih makan di dalam ruangan. Jadi merasakan suasana di dalam dan di luar ruangan.
Beberapa kali saya meet up dengan teman di sana. Awalnya mereka bingung begitu turun di halaman resto. Karena memang benar-benar tak tampak suasana restonya.
Begitu masuk ke dalam resto barulah mereka terkagum-kagum.
"Wah, asik ya tempatnya? Nemu aja sih tempat kayak gini, Mba?"
Saya senyum-senyum saja. Gue gitu loh. Kalau ada yang tak biasa, buat apa cari yang biasa. (EP)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI