Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melongok Tempat Persinggahan Putra Pangeran Jayakarta, Saung Ranggon

1 Maret 2023   20:27 Diperbarui: 31 Maret 2023   15:40 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana sekitar Saung Ranggon (dokpri)

Cikarang Kabupaten Bekasi dikenal sebagai daerah industri. Beberapa pabrik besar berlokasi di daerah sana. Namun bukan pabriknya yang akan saya ulas. Melainkan tempat menarik dan bersejarahnya.

"Di mananya?"

Pasti begitu yang terlintas dibenak teman-teman.

Ketika dikatakan bahwa di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi terdapat cagar budaya. Saya mengernyitkan kening. Memangnya ada ya? Setelah diberitahu dan ditunjukkan link beritanya, barulah saya percaya dan jadi ingin tahu lebih jauh.

Oleh karenanya saya tertarik mengikuti trip yang diadakan oleh Click Kompasiana yang temanya Jelajah Cikarang. Salah satu tempat yang akan dikunjungi adalah cagar budaya di sana. Namanya Saung Ranggon.
Sepanjang perjalanan saya penasaran sekali, seperti apa sih tempatnya?

Kurang lebih 1 jam perjalanan dari stasiun Cikarang, akhirnya saya menjejakkan kaki di Desa Cikedokan, lokasi Saung Ranggon.

Suasana sekitar Saung Ranggon (dokpri)
Suasana sekitar Saung Ranggon (dokpri)

Hawa teduh melingkupi suasana. Selain cuacanya yang memang mendung, lokasi sekitar Saung Ranggon juga masih dinaungi pepohonan besar. Sehingga semakin terasa teduhnya daerah sekitar.

Saung Ranggon yang akan saya singgahi bersama teman-teman Click Kompasiana dikelilingi pagar besi. Untuk bisa masuk ke dalam harus permisi dan didampingi juru kunci. Jadi tidak asal masuk saja.

Setelah bertemu juru kuncinya yang bernama ibu Sri Muryati, kami diajak masuk dan naik ke saung. Bangunan berbentuk panggung yang terbuat dari kayu Ulin. Terlihat kokoh dengan warna cokelat tua kehitaman.

Siapa nyana bangunan tersebut sudah ada sejak abad ke-16. Sampai sekarang masih terlihat kokoh. Berdiri di atas tanah seluas 5.000 meter, Saung Ranggon memiliki luas sekitar 7,6 meter x 7,2 meter dengan tinggi sekitar 2,5 meter.

Dari penjelasan ibu Sri, Saung Ranggon sempat tidak terurus selama 2 abad. Ditemukan kembali oleh pasukan Mataram bernama Raden Abbas pada tahun 1821 Masehi.

Mendengar penjelasan dari kuncen Saung Ranggon (dokpri)
Mendengar penjelasan dari kuncen Saung Ranggon (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun