Pernah mendengar yang namanya buaya putih? Atau buaya buntung? Mungkin 2 jenis buaya tersebut sudah tak asing terdengar di telinga. Namun untuk melihatnya secara langsung tidak semua orang pernah.
Termasuk saya. Saya mendengar nama buaya putih ketika masih tinggal di kampung. Yang mana dekat dengan Sungai Serayu. Suatu hari kampung saya ramai oleh berita hilangnya seorang warga yang sedang memancing di tepi sungai.
Namanya desas desus di kampung, ada saja berita yang tersebar tanpa bukti nyata. Salah satunya tentang buaya putih yang menjadi penyebab hilangnya warga kampung tersebut. Benar tidaknya dikembalikan kepada masing-masing individu.
Nah, dari sanalah saya kecil mendengar yang namanya buaya putih. Sedangkan untuk buaya buntung, saya tahunya dari lirik lagu milik penyanyi dangdut Inul Daratista. Kurang lebih begini liriknya:
Dasar kau buaya buntung tung
Pacaran kau itung itung tung
Dasar kau buaya buntung mencari untung
Itulah awal mula saya mengetahui jenis buaya putih dan buaya buntung. Tanpa pernah berpikir bahwa 2 jenis buaya tersebut nyata adanya. Jadi bukan sekadar desas desus atau guyonan dalam lirik sebuah lagu.
Hal tersebut saya ketahui kebenarannya ketika akhir pekan kemarin, Sabtu, 25 Februari 2023 saya mengikuti trip yang diadakan oleh Click Kompasiana. Komunitas Kompasianer Pengguna  Commuter Line, MRT dan LRT. Tema yang diambil adalah jellajah Cikarang.
Nah, salah satu tempat yang dikunjungi  adalah Taman Buaya Indonesia Jaya. Di sana terdapat beberapa kolam besar yang isinya buaya semua. Namanya juga taman buaya ya?
Taman ini dibangun tahun 1990. Dulunya menjadi tempat penangkaran buaya terbesar di Asia. Buaya di sana ukurannya besar-besar. Dengan usia buaya tertua sekitar 65 tahun. Adapun usia terpanjang buaya bisa mencapai 100 tahun.