Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Beras Hitam, Beras "Terlarang" yang Kaya Manfaat

22 Februari 2023   08:04 Diperbarui: 22 Februari 2023   08:26 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi hitam (dokpri)

Beras hitam. Mendengar namanya membuat saya mengernyitkan kening.

"Yang biasa ada di tukang bubur kacang hijau bukan? Bubur ketan hitamnya?" tanya saya pada petugas di museum Subak yang sedang menjelaskan tentang jenis beras yang ada di Bali.

Jadi ada tiga jenis beras yang dihasilkan oleh petani Bali di daerah Tabanan. Yaitu beras putih, beras merah dan beras hitam. Untuk beras putih dan beras merah saya sudah cukup familiar.

Nah, beras hitam yang masih bingung. Saya tahunya ketan hitam. Ternyata beda. Oleh karenanya saya langsung membeli beberapa jenis beras setelah berada di Tabanan.

Tiba di Jakarta langsung saya eksekusi beras hitamnya. Rasanya seperti makan nasi merah, tapi lebih legit. Bagi yang tidak terbiasa makan nasi merah mungkin merasa aneh. Apalagi ketika makannya dicampul

Oh, begini rasanya. Enak juga kok. Saya pun segera mencari tahu khasiat atau manfaat beras hitam. Dilansir dari laman dinastph.lampungprov.go.id ternyata banyak sekali manfaatnya.

1 . Meningkatkan imun tubuh
2 . Memperbaiki sel hati
3 . Mencegah gangguan fungsi hati
4 . Mencegah kanker
5 . Menunda penuaan
6 .Membersihkan kolestrol dalam darah, diabetes mellitus
7 . Mencegah anemia
8 . Rendah kadar karbohidrat
9 . Tinggi kandungan zat besi

Begitu mengetahui manfaat beras hitam yang begitu banyak, jadi menyesal tidak membeli beras hitam dalam jumlah banyak.

Beras hitam awalnya dilarang. Sebab di asalnya Cina sana, beras hitam hanya dikonsumsi oleh kalangan raja dan bangsawan. Sehingga tidak ada di pasar   

Next kalau ke Bali beli lagi. Membeli langsung dari petaninya lebih gimana gitu. Bukan modus ingin ke Bali lagi loh. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun