Pada hari Minggu, 15 Januari 2023 Ketapels (Komunitas Kompasianer TangSel Plus) mengadakan kegiatan pertamanya berupa Ketapels Silaturahmi. Acara berlangsung di kediaman Ibu Asita DK, salah satu anggota Ketapels.
Ketapels Silaturahmi kali ini diisi dengan bincang Inspiratif bareng Agung Han dan donasi buku. Semua sesuai agenda acara. Hanya satu yang tidak sesuai, yakni pemotongan kue tar. Karena saya memang tidak mengatakan hal ini sebelumnya.
Saya ingat kalau Ketapels dibentuk sekitar bulan Januari 2016. Hanya saja saya lupa tanggalnya. Maka saya tanyakan kembali kepastian tanggal lahirnya Ketapels. Ternyata tanggal 1 Januari 2016. Berarti terlewatkan?
Nah, saya pikir masih bulan Januari, maka bisalah diadakan syukuran kecil-kecilan. Jadilah sebelum tiba di rumah bu Asita saya mampir membeli kue tar ukuran kecil saja. Untuk simbolis.
Maka sebelum acara Ketapels Silaturahmi selesai, diadakan pemotongan kue dan pemberian ucapan serta harapan bagi keguyuban Ketapels seterusnya. Potongan kue pertama diberikan kepada buyang (ibu Ngesti) yang merupakan sesepuh di Ketapels.
Kemudian potongan kue berikutnya diberikan kepada mantan ketua Ketapels sebelumnya dan ketua Ketapels berikutnya yang diteruskan untuk diberikan kepada perwakilan admin Kompasiana, mas Kevin.
Layaknya perayaan hari ulang tahun, terpancar sorot kebahagiaan dan kegembiraan dari teman-teman Ketapels yang hadir. Jika biasanya dalam perayaan semacam ini ada hiburan berupa musik dan lagu serta nyanyian. Maka tidak untuk perayaan hari jadi Ketapels.
Karena semua lebih kearah simbolis dan syukuran semata. Namun agar tetap ada kesan, maka saya memberikan persembahan bagi Ketapels dengan membacakan pantun karya saya sendiri. Pantun ini sudah dimuat dalam buku antologi pantun Bait Pantun Satukan Negeri.
Berikut ini beberapa pantun yang saya bacakan:
Pantun Perkenalan
karya: Denik
Daun salam penurun gula
Ramuan herbal warisan eyang
Salam hormat dari saya
Gadis manis asal Tangerang
Suporter PERSIB disebut bobotoh
Peyeum manis kesukaan eyang
Kalau Kanda mencari jodoh
Bolehlah lirik gadis Tangerang
Pantun Jatuh cinta
karya: Denik
Yogyakarta kota seni
Valencia kota seribu gondola
Kanda di sana dinda di sini
Jauh di mata dekat di doa
Telegram karya Putu Wijaya
Nyai Ontosoroh tokoh Bumi Manusia
Mata terpejam hati berdoa
Kalau jodoh tak akan kemana
Demikian pantun persembahan saya untuk Ketapels. Selamat dan sukses selalu ya Ketapel. Semoga terus guyub dan tetap terjaga tali silaturahminya agar tetap bisa berbagi inspirasi. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H