Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hujan Bulan Desember dan Giveaway Istimewa dari Pak Tjiptadinata Effendi

28 Desember 2022   05:10 Diperbarui: 28 Desember 2022   05:14 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung kondisi sudah gelap akibat aliran listrik yang padam. Akhirnya kami putuskan untuk mengungsi dan meninggalkan semua. Yang penting tubuh kita terjaga jangan sampai sakit.

Kami mengungsi hanya membawa tas siaga dan sepeda kesayangan. Motor tidak tertolong karena berat  mendorongnya.
Seharian kami mengungsi di rumah pak RT. Hujan belum reda juga. Tiba-tiba saya baru teringat kalau note book dan DVD kesayangan ada di bawah kolong meja televisi di ruang tamu. Saya hanya bisa menepuk jidat.

"Tamat deh. Terendam banjir."

Hujan masih belum reda. Tentu tidak surut banjirnya. Malam itu kami tidur di rumah pak RT. Saya pasrah dengan semua barang-barang yang ditinggalkan. Mau bagaimana lagi? Inilah musibah yang datang tak diundang pergi tak diantar. Karena datangnya tiba-tiba dan tak tahu kapan berakhirnya.

Esok harinya sudah tidak hujan lagi. Cuaca pun mulai terang. Saya kembali ke rumah untuk melihat kondisi dan situasi terkini. Syukurnya motor saya aman. Yang hilang ponsel yang lupa dibawa. Mungkin hanyut keluar terbawa air dan ditemukan oleh orang lain. Sementara alat elektronik lain termasuk notebook sudah bercampur lumpur. 

Selama satu Minggu saya bersih-bersih rumah. Merapikan barang-barang yang rusak akibat banjir. Singkat cerita hanya motor yang bisa diselamatkan. Artinya bisa menyala lagi setelah diservis.

Barang-barang elektronik lainnya tak tertolong. Kami memulai tahun baru 2020 dari nol. Seperti slogan SPBU.

"Dimulai dari nol ya?"

Mau bagaimana lagi? Namanya musibah. Sepanjang tahun 2021 saya berjuang lagi dari nol termasuk mencari tempat tinggal baru. Sebelum Desember 2021 harus sudah pindah. Karena tidak ingin mengalami kebanjiran lagi. Tapi tidak mudah mendapatkan tempat tinggal yang cocok di hati dan kantong.

Syukurnya pertengahan Desember 2021 saya bisa mendapatkan tempat tinggal baru lagi. Jadi akhir tahun 2021 berkutat dengan kesibukan pindah rumah. Awal tahun 2022 mulai menata hidup di tempat yang baru.

Perlahan tapi pasti semua kembali normal. Aktivitas sehari-hari, pekerjaan dan rezeki mulai ditata lagi oleh sang pemilik hidup. Saya hanya menjalaninya saja sepol kemampuan. Termasuk kegiatan menulis dan job-job dari menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun