Agar tidak menguap lagi janjian kita, saya segera pastikan waktu dan harinya. Kodarullah, akhirnya acara janjian tersebut terwujud. Saya benar-benar berkunjung ke rumah bu Asita di daerah Karang Tengah.
Ternyata rumah bu Asita sering saya lewati. Karena memang berada di jalan utama. Saya dan bu Asita berbincang-bincang tentang banyak hal. Saya ditunjukkan ruangan tempat beliau bekerja atau biasa menyelesaikan tulisan. Juga ruangan berisi koleksi buku.
Saya juga bisa melihat secara langsung taman bu Asita yang selama ini hanya melihatnya di beranda facebook. Segar-segar tanaman bu Asita. Sebagai pencinta tanaman tentu saja mata saya berbinar-binar melihatnya.
Tak terasa hari sudah sore. Saya harus segera pulang. Saya pun bergantian memberikan buku solo saya untuk beliau. Tak lupa meminta bu Asita untuk membubuhkan tanda tangannya di helm saya. Karena kunjungan saya kali ini dengan mengendarai sepeda motor.
Eh, saya dioleh-olehi buah delima yang matang di pohon. Buah delima yang beliau tanam di depan rumah katanya dari Banyuwangi.
Wah, berarti buah delima yang saya terima sangat istimewa. Selain delima buah kesukaan saya. Delima yang saya terima kali ini langsung dari pohon dan asalnya jauh diujung Pulau Jawa. Sungguh kunjungan yang sangat berkesan dan istimewa bagi saya. Terima kasih bu Asita. Semoga lain kesempatan bisa berkunjung lagi. Salam hangat. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H