Ada Mami Ulie, Buyang, Kang Didi, Mas Rushan, Pak Sutiono dan Kang Rifki. Empat nama terakhir sudah pernah bertemu. Nah, dua nama lainnya belum pernah. Hanya mengenal nama dan wajah lewat media sosial. Makanya surprise sekali.
Dari stasiun Karangantu rombongan diajak menuju lokasi pertama yaitu Vihara Avalokitesvara. Vihara yang membebaskan siapa saja untuk berkunjung. Tempatnya pun sangat luas. Dan dibagian belakang vihara tersedia fasilitas yang nyaman bagi pengunjung.
Bahkan saya dan rombongan bisa duduk santai sambil menyantap makanan. Kebetulan sudah waktunya makan siang. Sambil diberikan penjelasan tentang vihara tersebut oleh Koh Atay sang penjaga vihara.
Ternyata memang menarik sejarah terbentuknya vihara tersebut berikut kejadian-kejadian seru di dalamnya. Nantilah cerita tentang vihara akan saya bahas lagi secara khusus.
Dari vihara perjalanan selanjutnya menuju Benteng Speelwijk. Wah, cukup lama kita berada di sini.Â
Selain merasa seru dan terkesima karena dibawa masuk ke dalam banker bawah tanah. Reruntuhan Benteng Speelwijk pun sangat bagus untuk spot foto. Pokoknya menariklah.
Puas menikmati suasana di Benteng Speelwijk, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Banten Lama. Namun sebelum menuju masjid, kita menuju reruntuhan Keraton Surosowan.
Weh, di sini pun kita semua terkesima dengan penjelasan tentang Keraton Surosowan. Melihat luasnya keraton dan sisa-sisa reruntuhan yang ada, terbayang betapa luasnya keraton tersebut.
Di sini kita pun puas berfoto ria. Setelahnya baru menuju masjid. Setelah sebelumnya istirahat sejenak di warung sekitar untuk makan dan minum.
Memasuki masjid masing-masing kita melaksanakan salat kemudian leyeh-leyeh di halaman masjid. Menikmati suasana masjid yang baru. Asik dan seru sih.Â
Awalnya ingin menghabiskan senja di sana. Tapi sayang waktunya. Karena ada tempat bersejarah lagi yang bisa dikunjungi.