KOMiK. Bagi teman-teman Kompasianer tentu sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut. Salah satu komunitas di Kompasiana yang konsen mengangkat isu dan perkembangan film nasional maupun internasional. Sebab KOMiK memang komunitas kompasianer pencinta film.
KOMiK sendiri singkatan dari Kompasianers Only Enthus(i)ast Klub. Saya pribadi bergabung dengan KOMiK bisa dibilang karena takdir. Semacam hubungan saya dengan si dia. Memang sudah jodohnya.
Mengutip lirik lagu Natural milik D'Masiv. Bukan aku yang mencarimu. Bukan kamu yang mencari aku. Cinta yang mempertemukan. (bacanya sambil bersenandung). Eaaaa...
Artinya bukan sengaja mencari-cari komunitas dimana saya bisa ikut seru-seruan bareng. Atau sekadar  mengisi waktu luang. Jadi murni jalannya seperti itu.
Saya menulis di Kompasiana akhir tahun 2015. Tapi sepanjang tahun 2016-2017 Â tidak aktif menulis. Hanya sesekali. Lebih aktifnya menulis dan berkegiatan melalui blog pribadi. Jadi boro-boro mau bergabung dengan komunitas yang ada di Kompasiana. Kenal satu Kompasianer pun tidak.
Uff. Jangan dibully ya? Bukan tidak peduli. Â Memang saat itu saya tidak tahu banyak tentang Kompasiana. Judulnya menulis saja di Kompasiana. Penulisnya disebut Kompasianer. Tapi tidak ada Kompasianer yang saya kenal. Jadi bagaimana mau ikut berkegiatan di dalamnya.
Sampai suatu ketika di tahun 2018, saya bertemu dengan Mas Valka dan Mba Linda di sebuah event blogger. Ketika sesi perkenalan dan saya mengatakan bahwa suka menulis juga di Kompasiana. Mereka berdua mendekati saya dan mengatakan kalau Kompasianer juga.
Wah, betapa senangnya hati saya. Karena akhirnya saya punya teman Kompasianer juga. Sejak itu kami kerap berkomunikasi lewat WA. Kemudian diajak bergabung ke KOMiK. Saya follow akunnya dan mengikuti info apa pun tentang KOMiK.
Karena pada dasarnya saya penikmat film. Maka saya senang bisa bergabung dengan KOMiK. Mengikuti event menulis tentang film yang diadakan oleh KOMiK. Mulai dari menulis di blog, membuat tweet di Twitter, sampai membuat postingan di Instagram.
Saya merasa asik-asik saja. Cenderung seru malah. Karena jadi ada tantangan dan variasi dalam menulis. Nah, ketika diadakan event offline nobar (nonton bareng) film Bumi Manusia. Saya antusias sekali mendaftar.
Sebab keduanya saya suka. Nonton dan film yang akan ditonton. Itulah awal saya mengikuti kegiatan offlinenya KOMiK. Sejak itu saya kerap mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh KOMiK. Tak hanya nobar.
Menulis artikel untuk dibukukan dan mengisi both di kompasianaval. Mengikuti kuis di Twitter dan lain-lain. Intinya kegiatan KOMiK sangat banyak dan menarik. Oleh karenanya begitu pandemi merasa rindu berkegiatan dengan KOMiK.
Rasa rindu itu terobati pada peringatan hari Film Nasional 2022. Dimana KOMiK bekerjasama dengan museum penerangan mengadakan acara nobar film nasional pertama Darah dan Doa.
Acara tersebut selain pengobat rindu. Juga menegaskan (terutama diri saya) bahwa acara dan kegiatan online maupun offline KOMiK ternyata bikin kangen.
Ya, ngangenin. Pokoknya Aku Padamu deh KOMiK. Selamat ulang tahun yang kedelapan tahun ya KOMiK. Terus menginspirasi dan memberi warna bagi perfilman Indonesia juga penikmat film. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H