Benar saja. Tas dan termos saya terbawa oleh salah satu peserta. Tahukah siapa peserta tersebut? Ternyata bapak Hadi Supeno.
Beliau memberitahu kalau ada tas berisi pakaian kebaya berwarna merah yang terbawa oleh mereka.
"Sudah dicuci istri saya," ujar beliau.
Saya langsung japri. Merasa sungkan dan tidak enak hati.
" Enggak apa-apa Mba Denik. Itu artinya Mba Denik biar ingat kita terus."
Memang benar. Rangkaian peristiwa yang terjadi membuat nama Hadi Supeno begitu lekat diingatan. Guyonan beliau yang mengatakan belum tentu tahun depan ke Batu Raden lagi menjadi kenyataan.
Sosok ramah dan hangat itu telah pergi untuk selama-lamanya. Bapak Hadi Supeno. Penulis, Wakil Bupati Banjarnegara (2001-2006, 2011-2016), Ketua KPAI (2007-2011) dan penasihat Satupena Jawa Tengah.
Selamat jalan bapak. Keramahan dan kehangatanmu abadi di hati kami. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H