Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Ilmu, Keseruan dan Drama di Acara Halal Bihalal Bareng Komunitas dan Kompasianer

15 Juni 2022   04:39 Diperbarui: 15 Juni 2022   04:52 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyerahkan karya pribadi untuk Kompasiana (dokpri)

Setelah 2 tahun vakum dari kegiatan offline, akhirnya pada Jumat 10 Juni 2022 saya menghadiri acara "Halal Bihalal Bareng Komunitas dan Kompasianer" di Jakarta.

Berhubung saya tinggal di Tangerang, maka setidaknya 1,5 jam dari waktu yang ditentukan harus sudah meluncur ke lokasi. Antisipasi macet. Karena bertepatan dengan jam pulang kerja.

Acara dimulai pukul 15.30 WIB, saya sudah meluncur dari rumah pukul 14.15 WIB. Dengan penuh semangat saya langsung menuju lokasi dengan mengendarai sepeda motor kesayangan.

Berhubung tidak tahu persis letak lokasinya, saya menggunakan maps. Senang rasanya menyusuri kembali jalan-jalan di Jakarta. Maklum sudah lama tidak riding ke Jakarta.

Tiba di titik yang ditunjukkan oleh maps, saya bertanya pada petugas di sana mengenai gedung yang dimaksud. Ternyata si petugas bilang tidak tahu. Saya diarahkan ke tempat lain.

Dari sini "drama" dimulai. Saya muter-muter di boluevard sampai beberapa kali. Bertanya pada petugas tidak tahu yang namanya The H Tower. Bahkan sampai diarahkan ke Casablanca. Muter lagi lewat Jalan Sahardjo. Melihat jam sudah pukul 16.30 WIB. Terlambat jauh sekali dari waktu yang ditentukan.

Duh, pengin nangis rasanya. Motoran sendiri ke Surabaya bisa. Masa di Jakarta sini saja kok muter-muter enggak karuan. Saya berhenti lagi untuk bertanya yang terakhir kalinya. Kalau sampai tidak tahu juga saya balik pulang saja. Frustasi.

Syukurnya orang yang saya tanya mengetahui lokasi persisnya dan memberitahukan dengan detail. Akhirnya saya pun sampai di tujuan dengan ngos-ngosan. Karena buru-buru dari parkiran.

Namun semua "drama" tersebut berakhir dengan kelegaan kala mendapati teman-teman Kompasianer yang sudah tak asing lagi wajahnya. Bahkan yang membuat lebih senang lagi, saya bertemu dengan Pak Irvan Rinaldi Sikumbang.

Saya dengan beliau kerap berinteraksi lewat akun masing-masing. Jadi begitu berjumpa rasanya tak asing lagi. Begitu juga dengan teman-teman Kompasianer yang biasa saling sapa melalui Instagram. Akhirnya bisa jumpa secara langsung. Senang bisa jumpa dirimu Mba Sripadmi dan Mba Tamita Wibisono.

Selanjutnya fokus ke topik yang dibahas dalam kegiatan Kursor (Kumpul Rame Sore-sore). Berhubung terlambat, saya tidak mendapatkan topik bahasan awal. Yang saya tangkap sih bahasan tentang Community Group Channel oleh Mas Kevin. Serta NFT sebagai produk baru dari Kompas Gramedia oleh Mas Hilam Taufani.

Mas Kevin saat memberikan penjelasan (dokpri)
Mas Kevin saat memberikan penjelasan (dokpri)

Penjelasan Mas Kevin tentang  Group Page di Kompasiana atau rumah "virtual" untuk komunitas sangat menarik sekali. Secara garis besarnya komunitas bakal memiliki tempat khusus nih di Kompasiana.

Di sini para member komunitas bisa saling berinteraksi. Identitas komunitas bisa ditunjukkan. Komunitas bisa juga menampilkan event-event yang sedang dijalankan.

Melalui artikel yang ditulis oleh kompasianer, akan ada pemberitahuan di komunitas apa saja yang bersangkutan bergabung. Sehingga akan ketahuan nih si Kompasianer tergabung dalam komunitas apa saja. Hmmm, seru juga ya?

Jadi untuk Kompasianer yang baru bergabung, bisa mengetahui ada komunitas apa saja di Kompasiana. Selama ini kan kita mencari tahu sendiri untuk bisa bergabung dengan komunitas yang ada di Kompasiana. Wah, jadi tidak sabar menanti progres rencana tersebut.

Tak terasa waktu bincang-bincang usai sudah. Rasanya cepat sekali. Iyalah, karena saya terlambat jauh. Sementara acara selesai pukul 18.00 WIB. Sebelum berpisah dengan teman-teman Kompasianer. Kita foto bersama dulu dulu. Dilanjutkan foto dengan sesama Kompasianer yang rasanya sudah berabad-abad tak bertemu. Ceritanya temu rindu.

Kami bercengkrama sambil menikmati suguhan makanan yang telah disediakan. Setelah itu cipika-cipiki, foto lagi baru pulang. Ah, iya. Dalam kesempatan ini saya juga menyerahkan buku solo "A Female Rider's Diary" untuk Kompasiana.

Menyerahkan karya pribadi untuk Kompasiana (dokpri)
Menyerahkan karya pribadi untuk Kompasiana (dokpri)

Meski bukan sebuah buku yang spektakuler. Meski masih penulis yang apalah-apalah. Tapi buku ini karya sendiri berdasarkan pengalaman sendiri. Jadi isinya valid ya? Selain itu sudah ada beberapa Kompasianer yang mereview juga. Jadi merasa bangga dong. Gini-gini punya karya... hehehehe

Selanjutnya saya dan Mba Tamita yang sama-sama mengendarai motor menuju parkiran dan berpisah di sana. Saya meluncur menuju arah Tangerang.

Namun di jalan terjadi "drama" lagi. Saya salah ambil arah jalan dan konyolnya lupa mengecek bensin. Alhasil kehabisan bensin dan mesti mencari SPBU yang jauhnya bukan main. Tak perlulah saya ceritakan lagi. Pokoknya bikin pengin nangis kalau diingat. 

Tapi semua itu terbayar dengan keseruan acara Kursor dan temu kangen dengan teman-teman Kompasianer. Baik yang sudah pernah maupun yang belum berjumpa.  Kalau begini, siapa yang tidak kangen dengan acara offline Kompasiana. Seru soalnya. Iya kan teman-teman? (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun