Apa yang terlintas dalam pikiran kala disebutkan kelas kepribadian? Dulu saat masih duduk di bangku SMP yang ada di benak saya langsung terkait dunia modelling.
Sebab dari majalah yang saya baca kala itu, dalam ajang pemilihan model pasti para peserta akan mengikuti yang namanya kelas kepribadian. Kemudian dijelaskan tentang apa saja yang mereka pelajari dalam kelas tersebut.
Ada cara berdiri, cara berjalan, cara berbicara, cara duduk bahkan sampai tata cara makan. Dari sana saya simpulkan bahwa Kelas Kepribadian diperuntukkan bagi para model.
Seiring berjalannya waktu, pemahaman saya tersebut rupanya kurang tepat. Artinya memang benar para calon model mempelajari semua hal yang disebutkan di atas. Tapi ternyata kelas kepribadian tidak hanya untuk para model, melainkan bisa diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.
Profesi apapun, termasuk perorangan juga bisa mengikuti kelas kepribadian. Karena memang apa yang dipelajari di kelas kepribadian sangat bagus. Bisa menjadi pedoman beretika di dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Saya pribadi ketika duduk di bangku SLTA pernah mengikuti kelas kepribadian, yang diadakan oleh salah satu majalah remaja kala itu.Â
Meski saat itu status saya masih pelajar, tapi saya ingin mengetahui secara langsung bagaimana rasanya berada di kelas kepribadian.
Bagi saya yang saat itu senangnya bergaya cuek dan suka-suka, jelas merasa berat mengikuti kelas kepribadian.
"Duduk saja diatur. Ribet amat sih."
Tapi jujur saja semua yang saya pelajari tersebut dikemudian hari sangat berguna. Terutama tata cara makan dan cara berbicara yang baik.