Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Indahnya Panorama di Jalan Raya Lintas Pantai Timur Lampung

11 Mei 2022   16:00 Diperbarui: 11 Mei 2022   16:03 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latar tempat istirahat yang teduh (dokpri)

Perjalanan mudik ke Lampung dengan mengendarai sepeda motor menggoreskan kenangan indah di benak saya. Tak hanya pengalaman menegangkan  di jalur-jalur yang katanya rawan begal.  Tapi juga pengalaman berkesan atas keindahan jalur yang baru dilewati.

Lampung merupakan pintu gerbang perjalanan darat menuju Pulau Sumatera. Pulau yang menjadi tujuan mudik saya. Ada beberapa tempat di Lampung yang akan saya kunjungi. Yakni Bandar Lampung, Metro dan Bandar Sribawono.

Dulu untuk menuju Bandar Lampung hanya satu jalur yang bisa dilalui. Yakni jalan Raya Lintas Timur. Meliputi Bakauheni, Penengahan, Kalianda, Katibung, Bandar Lampung. Dari Bandar Lampung baru bisa melanjutkan perjalanan ke Metro atau Sribawono.

Kembali ke Jakarta melalui jalan yang sama. Namun setelah Jalan Raya Lintas Pantai Timur dibuka. Maka untuk menuju Metro dan Sribawono bis melalui jalur ini, yang katanya lebih dekat.

Saya yang belum pernah melalui jalan tersebut tentu penasaran. Tapi demi menghindari kesasar dan kemalanan di jalan, maka ketika berangkat tetap memilih Jalan Raya Lintas Timur seperti biasa.

Ketika kembali barulah saya mencoba lewat Jalan Raya Lintas Pantai Timur. Apalagi saya memulai perjalanan pulang dari Sribawono. Jadi lebih dekat ke Bakauheni. Adapun kota yang saya lintasi meliputi Labuan Maringgai, Pasir Sakti, Sragi, Ketapang barulah Bakauheni.

Saya pikir akan menjumpai jalanan yang sepi dengan kanan kiri hutan juga.  karena Jalan Raya Lintas Pantai Timur termasuk jalan yang baru dibuka. Ternyata salah.

Jalur ini menurut saya lebih ramai dibandingkan dengan Jalan Raya Lintas Timur yang melewati Kalianda.

Melintasi Jalan Raya Lintas Pantai Timur, saya disuguhi pemandangan sawah yang luas menghijau. Kemudian gunung dan bukit-bukit yang terasa begitu dekat dihadapan kita. Apalagi begitu mendekati Bakauheni. Gunung dan pantai panorama yang membuat saya berdecak kagum atas ciptaan-Nya.

Latar tempat istirahat yang teduh (dokpri)
Latar tempat istirahat yang teduh (dokpri)

Dibeberapa tempat saya sempat berhenti menikmati keindahan alam sekitar. Bahkan ketika beristirahat di rest area rasanya enggak beranjak lagi. Sebab begitu teduh dan nyamannya untuk beristirahat. Dengan latar pegunungan dan pepohonan hijau.

Jika tidak ingat bahwa perjalanan saya masih jauh, inginnya berlama-lama di rest area. Sayang saya berkejaran dengan waktu. Maka dengan berat hati saya harus beranjak dan melaju lagi menuju pelabuhan Bakauheni.

Namun dalam hati terpatri janji, suatu hari nanti mesti pergi lagi ke Lampung, khusus untuk jalan-jalan dan menikmati pemandangan alamnya. Semoga. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun