Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebaiknya Hasil Test Pack Diketahui Berdua atau untuk Surprise Pasangan

27 Maret 2022   07:14 Diperbarui: 27 Maret 2022   07:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pasangan yang baru menikah, terlambat datang bulan merupakan sesuatu yang diharapkan sekali. Karena itu artinya si istri bakal hamil. Bukankah memang begitu  harapan  hampir semua pasangan yang baru menikah. Segera diberi momongan.

Maka ketika si istri datang bulan, kerap ada nada kecewa yang terlontar dari pasangan pengantin baru.

"Yah, kok datang bulan sih."

Hal tersebut yang sering saya dengar dari adik ipar (perempuan) ketika awal-awal menikah dan belum ada tanda-tanda hamil.

"Sabar saja. Baru juga beberapa bulan menikah," kata saya memberikan semangat.

Karena memang begitulah yang bisa dilakukan. Bersabar dan banyak berdoa. Akhirnya tepat satu tahun pernikahan keduanya, si adik ipar dinyatakan positif hamil.

Nah, sebelum memeriksakan diri ke dokter dan dinyatakan hamil, si adik ipar menggunakan tes pack terlebih dulu untuk mengetahui kondisinya. Kemudian dia konsultasi dengan saya bagaimana baiknya.

"Aku langsung ngecek sekarang terus ngasih tahunya nanti setelah pulang kerja.  Untuk surprise. Atau ngeceknya nanti bareng-bareng aja ya?"

Saya diam sejenak. Berusaha memberikan saran yang sebijak mungkin.

'Terserah kamu sih. Penginnya bagaimana? Keduanya sama-sama baik dan merupakan kejutan. Tapi kalau ingin memberikan hasil positif tersebut sebagai kejutan. Sebaiknya langsung hari itu. Jangan ditunda. Apalagi sampai berbulan-bulan. Tidak baik. Berisiko."

Bicara risiko. Hal ini berdasarkan pengalaman dari adik saya yang belum lama menjalani kuretase. Jadi dia sudah tahu kalau sedang hamil 6 Minggu tapi belum memberitahu suaminya.

Alasannya ingin memberikan surprise di hari ulang tahunnya. Dan itu masih bulan depan. Jadi selama kurun waktu tersebut si suami tidak tahu kondisi sang istri. Maka tetap diajak beraktivitas seperti biasa. Saat akhir pekan olahraga dan jalan-jalan naik motor.

Alhasil usai jalan-jalan adik saya merasakan perutnya kram dan sakit luar biasa. Juga ada flek. Paniklah si suami yang langsung membawanya ke dokter. Begitu diperiksa ternyata harus dikuret sebab janinnya sudah tak bisa dipertahankan.

Suaminya kaget begitu mengetahui kalau sang istri ternyata sedang hamil. Di suami merasa bersalah karena mengajak beraktivitas seperti biasa. Si istri menyesal karena tidak memberitahu sejak awal.  Akhirnya merugikan semua. Maksud hati ingin memberikan kejutan eh, malah terkejut sendiri.

Hal itu pula yang terjadi dengan istri basis sebuah band papan atas Indonesia. Niat hati ingin memberikan kejutan pada suami di bandara saat penjemputan nantinya. Ternyata selama di kampung halaman, si istri kecapekan karena jalan-jalan. Alhasil kandungannya bermasalah dan harus dikuretase.

Jadi bukan kejutan karena akan memiliki momongan. Justru kejutan karena harus kehilangan momongan yang diterima di suami. Menyesal tiada guna. Menangis tidak akan mengubah keadaan. Oleh karenanya mesti dipikirkan ulang jika ingin memberi kejutan berupa hasil positif test pack.

Tidak mengapa asal waktunya tidak lama. Untuk menghindari hal-hal di atas. Kalau suami segera diberitahu tentu akan menjaga si istri dan calon buah hati. Tidak diajak melakukan aktivitas yang membahayakan kandungan.

Lebih baik lagi jika melihat hasil test pack-nya bersama-sama. Kalau hasilnya positif bisa merasakan kebahagiaan bersama-bersama. Bisa langsung memikirkan tindakan berikutnya. Kalau hasilnya negatif bisa saling support. Dengan demikian tidak ada yang merasa bersalah atau disalahkan. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun