Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berhenti Bekerja dan Mengurus Anak tapi Tetap Produktif, Ini Kiatnya

26 Februari 2022   20:32 Diperbarui: 26 Februari 2022   20:45 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhenti bekerja, di rumah saja sambil mengurus anak tak pernah terlintas dalam benak saya. Sebagai perempuan yang aktif berkegiatan, senang jalan-jalan pula, hal tersebut ibarat terpenjara tanpa kurungan.

Sungguh. Membayangkannya saja tidak pernah. Tiba-tiba mengalami hal demikian. Itulah takdir. Kita tidak bisa menghindarinya. Tapi harus menghadapinya dengan gagah berani.

Awalnya saya pikir bisalah tetap bekerja sambil mengurus anak. Apalagi pekerjaan saya adalah guru taman kanak-kanak. Atas kebijakan kepala sekolah, memang boleh kok membawa anak selama tidak mengganggu tugas utama. Yakni mengajar anak-anak.

Tiga tahun pertama masih bisalah. Saya mengajar di sekolah dan les privat sambil membawa anak. Ketika ada anak yang kedua, barulah timbul pertentangan batin. Apalagi saya bukan tipe orang yang bisa melepas anak-anak pada orang lain.

Jangankan orang lain yang tak ada hubungan apapun. Terhadap adik atau neneknya pun saya kerap khawatir. Khawatir salah pola asuh dan pola makannya. Buat saya usia keemasan anak-anak harus benar-benar dijaga.

Akhirnya dengan kesadaran penuh, saya pun berhenti mengajar. Usia si kakak yang baru 3 tahun dan si adik yang baru 9 bulan benar-benar butuh perhatian khusus. Jangan sampai mengalami stunting dan kecanduan gadget. Problem yang dihadapi para ibu zaman sekarang.

Namun saya juga tidak ingin terkungkung selama 24 jam hanya untuk mengurus anak dan urusan rumah tangga. Saya ingin tetap aktif, produktif dan mandiri. Artinya tidak kehilangan teman-teman, tetap bisa berkarya dan menghasilkan uang sendiri.

Berikut ini kiat yang saya terapkan agar tetap produktif meski di rumah saja sambil mengurus anak.

1 . Bangun lebih awal

Saya upayakan sebelum azan subuh berkumandang sudah bangun lebih dulu. Dengan demikian banyak hal yang bisa dilakukan sebelum riweh dengan anak-anak.

2 . Menjaga stamina tubuh

Mengingat tubuh adalah aset utama dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mewujudkan mimpi-mimpi. Maka saya harus benar-benar menjaganya agar senantiasa fit dan bugar. Caranya dengan rutin berolahraga. Jalan kaki bolak-balik di depan rumah sambil menghirup udara pagi yang masih segar pun cukup. Asal rutin.

3 . Menjaga pola makan

Hal ini bukan demi tubuh yang tetap langsing. Tapi lebih kekesehatan tubuh. Kalau asupan makanannya asal. Saya khawatir menimbulkan masalah yang bisa berimbas ke anak. Misalnya makan gorengan yang bisa memicu batuk. Kalau kita batuk tentu bisa menulari anak-anak. Jadi macam begitulah tujuannya.

4 . Aktif berkomunitas

Sekarang ini kegiatan komunitas bisa dilakukan secara online. Jadi tidak perlu khawatir dengan urusan anak-anak. Komunitas yang diikuti sebisa mungkin yang bermanfaat. Jadi bukan sekadar punya kenalan dan bersenang-senang.

Saya pribadi lebih memilih komunitas yang ada kaitannya dengan hobi. Misalnya komunitas KOMiK Kompasiana. Saya mendapatkan informasi terbaru mengenai perfilman Indonesia dan juga luar negeri berkat komunitas tersebut.

5 . Menulis

Meski hanya sebatas menulis status setidaknya menulislah. Tentu saja menulis yang baik-baik. Kebetulan saya senang menulis di blog sejak zaman mengajar. Jadi sedikit terbiasa dengan yang namanya tulisan. 

Nah, sejak di rumah saja mulai deh digiatkan lagi. Ternyata dari menulis bisa mendapatkan penghasilan. Ya sudah semakin semangat. Tidak hanya menulis di blog tapi juga menulis buku.

6 . Siapkan tontonan edukatif

Nah, mulai deh cari-cari tontonan yang sifatnya edukatif untuk anak-anak. Gunanya untuk mengalihkan mereka ketika saya harus mengerjakan tulisan atau sesuatu yang tak bisa ditunda. 

Contohnya film animasi Finding Nemo atau YouTube Channel lagu-lagu anak-anak. Jadi tetap diarahkan. Tidak dilepas begitu saja.

7 . Siapkan internet terbaik di rumah

Berhubung semua aktivitas dilakukan dari rumah. Baik itu urusan pekerjaan dan kegiatan dengan komunitas. Maka saya pun mesti menyiapkan internet terbaik di rumah. Agar semua bisa berjalan lancar. 

Apalagi anak-anak juga membutuhkan sebagai sarana hiburan dan edukasi mereka. Biar tidak merecoki saya juga sih.

8 . Pilih provider yang tepat

Nah, ini yang tak kalah pentingnya. Salah sedikit bisa bikin stress. Sebab bisa mengganggu aktivitas saya menulis dan keasikan anak-anak dalam menonton film. Kalau internetnya bermasalah saya juga yang repot. Jadi harus benar-benar pintar memilih provider terbaik dan internet terbaik.

Mengutip ucapan Don Rozano, Direktur Enciety Business Consult, "Sudah saatnya pelanggan lebih peka dan peduli atas pilihan paket internet yang sesuai dengan pilihannya. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan oleh provider."

Wah, setuju banget nih. Saya pernah stress gara-gara internet mati tiba-tiba padahal sedang ada kegiatan live terkait pekerjaan.


Seingat saya, rata-rata kecepatan upload di Indonesia mencapai 197 Mbps, dan download-nya 30,7 Mbps, dengan radio upload-download-1:2. Dan untuk rata-rata latency-nya sebesar 17,0 ms. (Dari Indonesia Mean Speed-Desember 2021 yang dirilis Ookla).

Oiya, Latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan, yang diukur dalam satuan milisecond (ms). Angka latency ideal tentunya sedekat mungkin menuju nol, lebih kecil angkanya, lebih baik.

Ini sih saya baru tahu. Saya pikir jika angkanya besar maka itu yang terbaik. Ternyata saya salah. Inilah gunanya mencari informasi sebanyak-banyaknya. Agar tidak salah langkah.

Berdasarkan hasil pengamatan Enciety, tiga provider menempati peringkat Latency terbaik (2.0 ms) yakni IndiHome, MNC Play, dan MyRepublic. Urutan Berikutnya ditempati Biznet (3.0 ms), Oxygen (3.0 ms), Iconnet (4.0 ms), XL Home (4.0 ms), First Media (13.0 ms), dan CBN (15.0 ms).

Sungguh dibutuhkan pengetahuan yang baik agar tidak kecewa dikemudian hari. Misalnya terkait kecepatan download yang diperoleh. Bisa-bisa lebih rendah dibandingkan paket yang telah dipilih saat berlangganan.

Melengkapi hasil riset tersebut, Enciety Business Consult melakukan riset Pendalaman terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di 8 (delapan) kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.

Direct observation dilakukan pada 9 (sembilan) provider, yakni IndiHome, Biznet, CBN, First Media, Iconnet, MNC Play, MyRepublic, Oxygen, dan XL Home.

Dari pengamatan di delapan kota tersebut, ditemukan 5 (lima) provider dengan Rata-rata throughput performance paling baik yakni IndiHome (102%), diikuti MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), dan Firstmedia (80%). Biznet Menempati urutan terakhir dari dalam rata-rata throughput performance yakni 33%.

Menarik sekali hasil riset tersebut untuk dicermati. Saya jadi tidak bingung lagi dalam menentukan provider terbaik.

Di Jakarta, berdasarkan direct observation yang dirilis Enciety awal Februari 2022 lalu, dari segi kecepatan Download, Paket 85 Mbps Biznet, Pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download sebesar 30,2 Mbps dengan throughput 36%. Diikuti paket 50 Mbps MyRepublic pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 44,2 Mbps dengan throughput 88%.

Sedangkan untuk IndiHome, dominan pelanggan masih berlangganan paket 20 Mbps ke bawah, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 20,6 Mbps dengan throughput 103%.

Tak dipungkiri, internet menjadi jembatan saya dalam melakukan aktivitas tanpa batas semenjak memutuskan berhenti bekerja dan mengurus anak. Dan tentu saja tetap produktif meski di rumah saja. Inilah kiat saya. Semoga bermanfaat. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun