Selanjutnya ia akan memesan makanan tambahan untuk pelengkap. Intinya kumpul-kumpul bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Seru saja.
Namun tidak demikian dengan ulang tahunnya kali ini. Ketika kami datang tak ada teriakan seperti biasa. Suasana rumahnya hening. Suaminya mengatakan kalau adik saya di kamar saja. Sedang tidak enak badan.
"Sakit apa? Kok enggak bilang di WAG?"
Lalu mengalirlah cerita tentang kejadian jam 00.00 wib. Teman-teman dekatnya datang tengah malam membangunkan dirinya tanpa sepengetahuan si suaminya pula. Berhubung sudah datang dan mengatakan maksud kedatangannya, tentu si suami tidak enak untuk melarangnya.
Maka masuklah si teman-teman dekat ke kamar dan membangunkan adik saya secara tiba-tiba. Adik saya tentu saja kaget. Sedang nyenyak-nyenyaknya tidur dikejutkan dengan suara berisik mereka.Â
Begitu terbangun tidak bisa marah. Karena menghargai teman-temannya yang sudah jauh-jauh datang.
Padahal adik saya merasa kepalanya pusing akibat kaget tersebut. Apalagi ia seharian sudah capek mengurus keperluan anaknya. Baru tidur sebentar sudah dikagetin.Â
Esok harinya adik saya merasa tak enak badan. Vertigo dan sakit asam lambungnya kambuh. Makanya ia tiduran saja di kamar.
Saya yang mendengar ceritanya jelas emosi.
"Memangnya mereka enggak tahu kalau Lo punya vertigo dan asam lambung? Enggak boleh capek dan harus banyak istirahat."
"Ya, tahu. Mereka pikir cuma surprise gitu aja sih. Sebentar pula."
"Halah. Enggak perlu surprise-surprisean kalau bikin orang susah."