Seragam Kerja, Kebanggaan Sekaligus Mengatasi Kesenjangan Sosial

Kerja pakai seragam? Wah, saya pernah merasakan. Rasanya lebih percaya diri dan tidak dianaktirikan.

Dulu sekali, saya pernah merasakan kerja di store sebagai SPG. Nah, sebelum diangkat jadi karyawan tetap, saya mesti menjalani training selama 3 bulan.

Selama kurun waktu tersebut. Saya mengenakan pakaian putih hitam. Kemeja putih dan rok hitam untuk yang perempuan. Kemeja putih dan celana hitam untuk yang laki-laki.

Sebagai anak training, seringkali mendapat perlakuan yang tidak adil. Bukan saya sih. Tapi teman-teman. Terutama yang laki-laki. Misalnya untuk mengangkat air galon.

Sebenarnya siapa saja yang merasa laki-laki bisa melakukan. Tapi mereka seringnya menyuruh anak training.

"Suruh saja anak training."

Sebalkan mendengar kata-kata semacam itu. Apalagi kalau yang disuruh pas gebetan kita. Rasanya enggak tega dia diperlakukan begitu. Mentang-mentang anak training.

Setelah lulus training dan mendapatkan seragam. Rasanya lega sekali. Jadi tidak dianaktirikan lagi. Karena kedudukan kita sama. Sama-sama karyawan.

Itu pengalaman saya ketika bekerja menggunakan seragam.  Ada kebanggaan, tidak dianaktirikan dan tidak ada kesenjangan sosial. Padahal hanya bekerja di store.

Jadi berbanggalah bagi kalian yang bekerja dan memiliki seragam khusus. Seragam tersebut amanah lho. Maka harus dijaga dalam berperilaku.

Akibat satu orang berseragam melakukan tindakan kurang baik. Tercoreng semua yang mengenakan seragam tersebut.

Selain itu, penggunaan seragam dalam bekerja bisa mengatasi kesenjangan sosial. Ini berdasarkan pengalaman juga.

Seorang kawan hampir setiap Minggu menjahitkan baju ke rumah. Kebetulan adik saya penjahit. Alasannya untuk gonta-ganti baju kerja biar enggak itu itu saja.

Modelnya pun biasanya minta yang terbaru. Biar tidak ketinggalan mode.

"Teman-teman kantor tuh model bajunya ada aja. Aneh-aneh. Padahal baju mahal."

"Biasanya memang gitu. Kalau ngikuti model suka aneh-aneh," kata saya.

"Lihat saja peragaan busana. Aneh-aneh toh."

"Ya, pokoknya aku dicarikan model baju yang terbaru. Tapi jangan yang aneh-aneh."

Ternyata memang demikian mereka yang bekerjanya tidak menggunakan seragam. Saling pamer model baju secara tidak langsung.

Maka bersyukurlah jika bekerjanya menggunakan seragam. Sehingga terhindar dari hal-hal demikian. (EP)