Pantaslah jika Pantai Tanjung Kelayang dan sekitarnya dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pantainya bersih dan biru. Pasirnya putih berkilauan diterpa sinar matahari. Batu-batu granit yang bertebaran sungguh mengundang decak kagum.
Sayang waktu bersenang-senang di air harus dihentikan. Karena cuaca yang tiba-tiba mendung disertai angin kencang. Air laut yang tadinya tenang mulai bergoyang-goyang oleh ombak.Saya dan beberapa orang yang turun ke laut diminta segera naik. Memang terasa sekali arus dari ombak yang datang. Saya yang menunggu giliran untuk naik ke perahu merasa bergoyang-goyang dan naik turun oleh gelombang.
Tour guidenya sampai memegangi tangan saya agar tidak terseret gelombang. Dalam hati berujar, "Oh, mungkin begini rasanya mereka yang terkena badai di laut. Terombang-ambing tak menentu. Seram juga ya?"
Tapi seru sih. Sungguh. Pengalaman berenang di sana menyadarkan diri bahwa bisa berenang hukumnya wajib. Setidaknya untuk saya terapkan pada keluarga sendiri. Kenapa?Karena negara kita memiliki perairan yang luas. Keindahan dan kekayaan yang tersimpan di dalamnya luar biasa sekali. Masa kita sebagai tuan rumah tidak bisa menikmatinya. Tapi para pelancong dari luar negeri yang justru bisa menikmatinya dengan puas.
Secuil keindahan Pantai Tanjung Kelayang menguatkan hati saya akan kecintaan terhadap tanah air. Rasa bangga terlahir di bumi tercinta Indonesia. (EP)