Sebenarnya rencana pindah rumah sudah lama. Sejak awal 2020 yang mana rumah kami terkena banjir hingga sepinggang. Itu kali pertama mengalami kebanjiran. Panik dan trauma dong. Cuma cari rumah kan enggak mudah.
Setelah sekian lama baru kemarin itu dapat tempat yang cocok. Langsung eksekusi untuk pindahan karena seminggu sebelumnya sudah banjir lagi semata kaki. Padahal hujan dua jam. Bagaimana jika sehari semalam. Itulah alasan kenapa harus saat itu beres-beres. Berkejaran dengan hujan bulan Desember yang tak bisa diduga.
Nah, terbayangkan bagaimana hatiku saat itu. Orang rumah sedang sibuk beres-beres. Aku enak-enakan kuliner. Secara logika enggak etis toh. Makanya aku galau. Sempat berpikir untuk mengundurkan diri. Karena kondisi di rumah seperti itu.
Tapi kok enggak profesional banget sih kalau mengundurkan diri pas hari H. Kalau alasannya sakit mungkin aku masih tak segalau ini. Namanya sakit tentu tak bisa dipaksakan. Ini kan hanya berbenturan kegiatan. Hal yang tidak terduga. Akhirnya aku diskusikan dengan orang rumah. Syukurnya mereka mau mengerti.
Bersiap-siaplah aku untuk Gerebek Jakanan UMKM bareng KPK Kompasiana. Sudah cakep, sudah wangi (macam iklan saja) dan siap berangkat. Eh, hujan turun tanpa permisi. Deras pula. Sementara waktunya sudah semakin mepet. Aku orangnya on time-an loh. Jadi langsung menyiapkan jas hujan dan langsung cus naik motor menuju Cikini.
Keseruan Gerebek Jajanan UMKM bareng KPK Kompasiana
Aku tiba di daerah Cikini tepat jam 12.00 WIB. Mampir salat dulu di Masjid Amir Hamzah, Taman Ismail Marzuki. Ternyata masih direnovasi. Tapi boleh masuk kalau hanya ingin numpang salat. Maka masuk dan parkirlah aku di basement.
Ternyata suasana di basement sepi sekali. Tak ada satu orang pun. Gelap pula. Horor banget deh. Tapi gimana sudah telanjur masuk. Aku ikuti petunjuk dari penjaga pintu masuk.Â
Rasanya seperti permainan labirin. Mencari jalan ke masjid di antara tiang-tiang bangunan yang sebagian ditutupi seng. Asli aku bingung sendirian di sana. Tapi ketemu juga sih masjidnya.
Usai salat aku langsung ngebut keluar dari basement. Ngeri. Sepi. Sendirian pula. Aku langsung ngacir menuju KFC. Lokasi titik kumpul kami. Tiba di sana kebingungan.
"Pada kumpul di sebelah mana?"
Aku telponlah. Tak lama bertemulah aku dengan para peserta KPK Gerebek Jajanan UMKM, yang ya ampun. Para suhunya Kompasianer. Duh, apalah aku.