Berbeda sekali bukan dengan aktingnya di film "Terminator." Film yang melambungkan namanya dan dibuat berseri-seri. Saya sebagai penggemar Arnold Schwarzenegger jelas penasaran.
"Macam mana aktingnya?"
Ternyata cukup menarik. Meski film tersebut mendapat banyak kritikan dari para kritikus. Biarlah itu ranah mereka para insan perfilman. Saya sebagai penonton dan fans Arnold Schwarzenegger merasa terhibur. Sampai sekarang tetap menyukai film tersebut. Apalagi ada story' dibalik nonton bareng film "Jingle All The Way."
Dulu itu kalau nonton film di rumah masih menggunakan DVD. Jadi pada saat libur nataru saya dan adik-adik pergi ke rental film. Kami meminjam beberapa film untuk mengisi liburan di rumah.
Ketika saya memilih film "Jingle All The Way" mereka protes. Karena tidak suka melihat akting Arnold yang terlihat konyol. Terlihat dari cover filmnya. Mereka lebih suka karakter Arnold dalam film Terminator. Klopnya sih film yang sama-sama disukai. Karena nontonnya beramai-ramai. Tapi saya kan penasaran.
"Kalo gak mau nonton biar gue aja yang nonton sendiri," kata saya dengan perasaan kesal.
Jadilah kami saling cemberut karena kesal. Tapi begitu tiba di rumah dan saya menonton film tersebut. Akhirnya semua ikutan nonton juga. Yang awalnya saling diam. Lama-lama ikut mengomentari filmnya dan tertawa bareng saat melihat adegan yang konyol. Kami pun berbaikan lagi.
"Jingle All The Way" menjadi film paling berkesan bagi saya tiap kali libur natal dan tahun baru tiba. Terkenang dengan aksi konyol kami di rental film dan lupa kalau sedang saling kesal begitu tiba di rumah. Romantika kakak beradik. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H