Hampir setiap hari selalu ada saja berita tentang kecelakaan di jalan. Baik itu pengendara mobil atau motor. Melihat mereka yang meregang nyawa di jalan, hati ini terasa ngilu dan pilu. Sebab menjadi bagian dari pengguna jalan aktif.
Berkendara di jalan apalagi jarak jauh dengan kondisi jalan yang tak bisa diduga, seperti siap-siap menyetor nyawa. Kalau tidak menyenggol ya disenggol kendaraan lain. Begitu hukum rimba di jalan. Meski banyak juga kecelakaan tunggal akibat kelalaian pengemudi.
Sebagai pengendara aktif, dalam hal ini saya menggunakan sepeda motor untuk beraktivitas jarak jauh. Sekali waktu tentu pernah merasakan kerasnya aspal jalanan alias jatuh. Akibat tersenggol angkot yang seenaknya.
Saya sempat tidak bisa berjalan selama beberapa hari. Kapok? Tentu tidak. Karena kebutuhan. Tempat kerja jauh, di Jabodetabek yang tingkat kemacetannya parah. Kalau tidak membawa motor sendiri kapan sampainya?
Berkaca dari pengalaman tersenggol angkot, saya pun sangat berhati-hati sekali dalam melihat sekitar saat berkendara. Mulai dari kondisi jalanannya, mobil di sekitar kita dan lain-lain. Pokoknya hati-hati sekali. Sebab tak enak sekali tersenggol angkot tuh. Lebih enak tersenggol cinta.
Nah, hal tersebut saya terapkan saat melakukan perjalanan jarak jauh. Seorang diri pula. Jadi suatu ketika saya pernah melakukan solo riding dari Tangerang ke Surabaya. Alhamdulillah tidak mengalami kendala sama sekali. Aman dan nyaman saja selama berkendara. Tidak merasakan capek.Â
Kok bisa? Pakai doping ya? Enggaklah. Yang namanya doping saja tidak tahu macam mana bentuknya. Saya hanya melakukan semua dengan hati-hati dan sesuai kata hati.Â
Berikut ini tips aman dan nyaman berkendara jauh seorang diri berdasarkan pengalaman pribadi:
1 . Mengecek dan memastikan kondisi kendaraan sebelum pergi.
Ini penting sekali. Kendaraan apapun yang digunakan harus tahu kondisinya. Agar bisa memperkirakan segala sesuatunya.Â
2 . Memastikan kondisi fisik diri