Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ada Rindu dalam Sepiring Tahu Goreng Kesukaan Bapak

29 September 2021   04:30 Diperbarui: 29 September 2021   04:40 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tahu. Makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Demikian keterangan yang dilansir dari laman Wikipedia.

Ada banyak jenis tahu yang bisa kita jumpai. Tahu yang paling populer di Indonesia. Antara lain:

- Tahu Pong

- Tahu Sutera

- Tahu Putih

- Tahu Kuning

- Tahu Cokelat

- Tahu Sumedang

- Tahu Air

- Tahu Susu

- Tahu Bandung

Nah, tahu yang paling sering dikonsumsi keluarga kami adalah jenis tahu putih. Tahu tersebut tidak melulu diolah menjadi lauk. Melainkan di goreng kecil-kecil biasa saja  untuk camilan bapak. 

Camilan? Yap, bapak saya sangat suka nyamuk tahu goreng macam ini. Pelengkapnya bukan cabai rawit hijau seperti pada umumnya ketika orang memakan tahu goreng. Melainkan dicocol dengan kecap yang diberi irisan cabai.

Tahu goreng yang dicocol dengan kecap pedas ini tidak bisa dipisahkan dari bapak. Di mana ada bapak di situ ada tahu goreng cocol. Awalnya saya tidak tertarik. Karena masih kecil. Apa enaknya? 

Namun setelah beranjak remaja dan mulai berdiskusi tentang apa saja bersama bapak. Tahu goreng cocol kecap tersebut kerap saya comot. Ternyata enak. Pantas bapak suka sekali. Sebagai penawar rasa pedas biasanya menyeruput teh tawar hangat. Duh, nikmatnya.  

Akhirnya saya ikutan suka juga. Jadilah tahu goreng cocol kecap tersebut menjadi bagian dari kebersamaan saya dengan bapak. Yang terkadang memicu percekcokan ringan antara saya dan bapak.

"Eh, ojo dientekno. Njaluk ibune sana."

Yang artinya jangan dihabiskan tahu tersebut. Minta sama ibu saja. Jika sudah begini biasanya saya merajuk.

"Jangan khawatir Pak. Nanti ta gorengin lagi."

Obrolan ringan. Camilan sederhana, yang ternyata mampu menghadirkan kerinduan kala semuanya telah berlalu. Kini bapak sudah tiada. Namun kenangannya masih tertinggal dan tak akan pernah hilang. 

Dalam sepiring tahu goreng yang dicocol ke dalam kecap dengan irisan cabai, saya mengenang bapak manakala kerinduan terhadapnya muncul. Inilah secuil kisah saya terkait tahu goreng. Bagaimana dengan teman-teman? (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun