Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tiga "Surga" Danau Toba Ini Sayang untuk Dilewatkan

20 September 2021   07:27 Diperbarui: 20 September 2021   07:29 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Pariwisata Sumut

Danau Toba. Siapa yang tidak mengenal salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) ini? DSP Toba, demikian sebutannya. Satu dari lima Destinasi Super Prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah. Yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bakso dan Likupang. 

Danau Toba, menurut sejarah terbentuk dari letusan dahsyat sebuah gunung, Gunung Toba, yang terjadi 74.000 tahun yang lalu. Luas Danau Toba yang lebih dari 1.145 kilometer persegi dan kedalaman yang mencapai 450 meter, membuat Danau Toba lebih mirip lautan daripada danau.

Danau Toba, dengan Pulau Samosir yang muncul ditengah-tengah danau beberapa saat setelah terjadinya letusan, merupakan kepingan "surga' di Sumatera Utara. Wonderful Indonesia yang memukau dunia.

Tahun 2020 lalu UNESCO menetapkan Danau Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark. Artinya keindahan dan keunikan yang dimiliki Danau Toba diakui dunia. Tak hanya menjadi kebanggaan Indonesia tapi juga kebanggaan dunia. Taman bumi warisan dunia.

Sebagai taman bumi, lokasi sekitar Danau Toba begitu indah dan memukau. Tepat untuk dijadikan destinasi Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE). Fasilitas hotel berbintang di sekitar lokasi semakin memudahkan mereka yang ingin mengadakan pertemuan dalam jumlah banyak. Jadi, MICE di Indonesia Aja. 

Banyak hal yang bisa dilakukan saat berada di Danau Toba. Antara lain:

- Berkayak. Mengitari Danau Toba yang lebih mirip lautan.

- Berkemah. Menikmati keindahan sunrise dan sunset di Danau Toba.

- Hiking. Melihat keindahan Danau Toba dari atas bukit.

- Mencari oleh-oleh yang khas. Ulos dan ukiran. 

- Wisata sejarah. Menikmati Heritage of Toba dengan mengunjungi Museum Simalungun, Museum Huta Bolon, Museum Tomok, Museum Jamin Ginting, Museum Lingga dan Museum TB Silalahi.

Untuk mencapai Danau Tona ada dua cara yang bisa dilakukan. Yaitu:

1 . Melalui jalur udara

Usai mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Kita bisa melanjutkan dengan menaiki pesawat lagi menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Siborongborong, Tapanuli Utara. Dari sini jarak menuju Danau Toba tidak terlalu jauh.

2 . Melalui jalur darat

Kita bisa menggunakan bus Jurusan Medan-Parapat. Atau bisa juga dengan menyewa mobil berikut sopirnya. Jika ingin merasakan perjalanan yang lebih santai dan pribadi. 

Danau Toba perpaduan antara alam yang indah dan kultur budaya yang kental. Yakni budaya Batak. Danau Toba maha karya Tuhan yang tak boleh dilewatkan. 

Danau Toba, kepingin surga yang Tuhan letakkan di Sumatera Utara. Ada "surga" lain yang sayang untuk dilewatkan. Inilah tiga "surga" tersebut.

Desa Tongging

Sebuah desa yang berada di tepi Danau Toba. Desa Tongging terletak di kawasan Merek, Kabupaten Karo. Sekitar 40 km dari Kota Brastagi. Tongging terkenal dengan daerah pertaniannya. Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan berupa tanaman dan bukit-bukit yang menakjubkan. Bukit-bukit tampak berlapis-lapis.

Desa Tongging letaknya dekat dengan Gunung Sipiso-piso. Gunung yang memiliki ketinggian 1.400 meter.  Bagi yang suka petualangan bisa trekking dan melihat Danau Toba dari atas bukit. 

Di Desa Tongging terdapat air terjun yang terkenal. Itulah air terjun Sipiso-piso yang merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia. Air terjun Sipiso-piso menjadi ikon Provinsi Sumatera Utara.

Desa Silalahi

Dari Desa Tongging kita bisa menyusuri Danau Toba untuk sampai di Desa Silalahi atau yang dikenal juga dengan Huta Silalahi Nabolak. Setelah sebelumnya melewati Paropo. Desa yang memiliki pemandangan terbaik Danau Toba dari sudut yang lain. Ranu Kumbolonya Sumatera Utara. Demikian sebutan untuk Paropo.

Letak persisnya  Desa Silalahi adalah di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Sebuah desa di tepian Danau Toba juga. 

Perairan Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan merupakan palung terdalam yang ada di Indonesia bahkan dunia, dengan kedalaman mencapai kurang lebih 905 meter. Tao atau Danau Silalahi merupakan bagian dari Danau Toba yang paling luas. 

Ikan khas Danau Toba di bagian sini adalah ikan pora-pora. Warnanya keperakan dan punggungnya biru. Ukurannya hanya sebesar dua jari tangan.

Penduduk yang tinggal di daerah ini umumnya bermarga Silalahi. Mereka sangat menjunjung tinggi adat kebudayaan. Di sini terdapat Tugu Raja Silahisabungan yang disingkat TUMARAS. Dibangun pada tahun 1969 tapi baru diresmikan pada  tahun 1981. 12 tahun kemudian. Karena besarnya tugu tersebut.

Picture by majalah Holong
Picture by majalah Holong

Tugu Raja Silahisabungan saksi keturunan marga Silalahi yang terdiri dari:

1 . Loho Raja (Sihaloho)

2 . Tungkir Raja (Situngkir)

3 . Sondi Raja (Rumasondi)

4 . Butar Raja (Sidabutar)

5 . Dabariba Raja (Sidabariba)

6 . Debang Raja (Sidebang)

7 . Batu Raja (Pintubatu)

8 . Tambun Raja (Tambunan)

Dan satu putri yaitu, Deang Namira.

Silsilah raja yang menurunkan banyak marga Batak. Kedelapan keturunannya sering berkunjung ke Silalahi untuk berziarah ke Tugu. Memperkenalkan keturunan mereka pada budaya Silalahi. Acara tahunan mereka gelar dengan nama Pesta Tugu. Yang biasanya diadakan pada bulan November.

Desa Bakara, Lembah Para Raja

Picture by Wikipedia
Picture by Wikipedia

Desa ini terletak di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan. Berada di antara perbukitan dan Danau Toba. Orang biasa menyebutnya Lembah Bakara. Sebab daerahnya meliputi semua lembah. 

Desa yang ada di sini adalah Simamora, Siongging, Sinambela, Marbun, Simangulampe, Manalu. 

Lembah Bakara disebut juga dengan Lembah Para Raja. Wilayah ini dahulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Toba. Di bawah Dinasti Sisingamangaraja. Mulai abad 16-20 atau tahun 1515-1907.

Di sinilah tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja. Selain tempat kelahiran, kompleks istana Raja Sisingamangaraja XII pun masih berdiri. Dalam kompleks ini terdapat sejumlah situs budaya. Seperti makam Raja Sisingamangaraja I hingga XI, Batusiungkap-ungkapon, Bale Pasogit, Rumah Bolon, Rumah Parsakitan, dan Sopo Godang.

Inilah tiga "surga" Danau Toba yang sayang untuk dilewatkan.  Lalu kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke Danau Toba?

Kapan pun kita bisa menikmati pesona Danau Toba. Namun jika ingin melihat festival kuliner hingga kesenian. Maka waktu terbaik untuk berkunjung adalah di bulan September dan November. Karena pada bulan tersebut banyak festival yang digelar di sekitar Sana Toba.

Kalau ingin menikmati Danau Toba dalam suhu yang terbaik, maka datanglah pada bulan Mei. Sebab di bulan ini suhu udara sangat sejuk. 

Kapan pun dan dari sudut manapun, Danau Toba akan menimbulkan decak kagum. Ayo ke Danau Toba. Horas. (EP)

Sumber referensi: 

Kemenparekraf, IDN Times, Tribun Medan, Majalah Holong, Visit Dairi, Indonesia. Travel, Traveling Medan, Venuemagz.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun