Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Inilah Perbedaan Kuliner Es Krim Ragusa sebelum dan Saat Pandemi

12 Agustus 2021   07:04 Diperbarui: 12 Agustus 2021   07:13 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spaghetti Ice Cream (dokpri)

Ternyata tetap ramai. Tapi lebih lowong atau longgar tempatnya. Karena tidak ada kursi dan meja untuk makan di tempat. Kan tidak boleh. Jadi makannya di dalam mobil atau duduk di trotoar atau di tepi kali. Asiknya tidak perlu antre lama karena pelayanan lebih cepat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
 

Hal itulah yang saya jumpai dan alami saat kuliner Es Krim Ragusa dalam masa pandemi. Kalau sebelum pandemi kita pengunjung duduk manis menunggu pesanan diantar usai membayar. Kalau sekarang kita tulis pesanan, bayar di kasir lalu langsung mengambil pesanan. Lebih cepat dan praktis. 

Setelah itu silakan pilih ingin makan di mana. Bisa di dalam mobil, di bangku yang ada di trotoar atau lesehan di tepi kali. Kalau saya memilih lesehan di tepi kali sambil memesan tahu gejrot dan kerak telor.

Jadi sepanjang trotoar banyak pedagang kaki lima yang menjajakan aneka makanan khas. Seperti kerak telor, tahu gejrot dan kue ape. Sejak dulu sih pedagang kaki lima tersebut sudah saya jumpai. Biasanya saya memesan sate kikil. Namun saat saya ke sana ternyata sate kikilnya belum ada. 

Spaghetti Ice Cream (dokpri)
Spaghetti Ice Cream (dokpri)

Mengenai menu es krim yang ada tidak jauh berbeda dengan yang saya jumpai sebelum pandemi. Ada Spaghetti Ice Cream, Banana Split, Chocolate Sundae, Tutti Frutti, Special Mix, Cassata Siciliana, Mint Raisin dan lain-lain.

Berhubung saya penyuka spaghetti, maka saya pilih Spaghetti Ice Cream. Tak apalah menikmatinya sambil duduk di tepi kali atau trotoar. Setidaknya bisa mengobati kerinduan akan es krim legendaris. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun