Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tadarus

7 Juli 2021   21:41 Diperbarui: 7 Juli 2021   21:45 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepi

Tak terlihat lagi orang-orang berkumpul di gardu

Hanya satu, dua tukang ojek dengan jaket tebalnya meringkuk di pangkalan

Inilah larut malam di sebuah gang

Seorang perempuan muda berjalan sendiri

Wajahnya tampak letih

Pakaian yang dikenakannya terlihat kusut

Tak selicin saat ia berangkat

Ia terus berjalan

Menyusuri jalanan kampung yang sepi

Di depan sebuah surau langkahnya melambat

Raut wajahnya berubah

Menahan gejolak di dada

Seiring lantunan ayat-ayat suci dari dalam surau

Bahu perempuan muda itu terlihat naik turun

Bukan sebab kedinginan

Tapi berusaha menahan tangis

Meratapi diri yang tak pernah tadarus lagi

Terjebak kesibukan dunia

Larindah, Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun