Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Merawat Rice Cooker Agar Tahan Lama

18 Juni 2021   06:19 Diperbarui: 18 Juni 2021   06:37 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rice cooker setelah dibersihkan (dokpri)

Rice cooker. Alat menanak nasi elektronik yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat zaman sekarang. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. 

Masyarakat pedesaan pun sudah banyak yang menggunakan alat tersebut. Namun mereka yang masih menggunakan dandang atau langseng untuk menanak nasi masih bisa dijumpai. Dibandingkan di daerah perkotaan.n

Jadi penggunaan rice cooker sudah bukan hal baru lagi. Bisa dikatakan sebagai barang wajib yang ada di tiap-tiap rumah. Sayang intensitas pemakaian rice cooker yang nyaris tanpa henti, tidak diimbangi oleh perawatan yang baik. Alhasil baru beberapa tahun pemakaian sudah jebol alias rusak.

Bahkan ada yang belum satu tahun sudah rusak. Bagaimana tidak? Jika penggunaan rice cooker dalam kondisi menyala terus sampai berjam-jam. Ada juga yang lewat dari 24 jam. Tapi tidak diimbangi dengan perawatan yang intensif.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya coba bagikan tips merawat rice cooker agar tahan lama. Di rumah penggunaan rice cooker bisa sampai lima tahun tanpa rusak atau ada penggantian elemen. Namun adik saya belum dua tahun sudah ganti rice cooker lagi.

"Sudah lengket kalau dipakai. Nasinya juga jadi kuning. Sudah minta ganti kayaknya," begitu dalihnya.

Saya pun coba mengecek rice cooker miliknya. Ternyata, komponennya tidak pernah dibersihkan. Pantas saja nasinya menjadi kuning. Akhirnya saya bersihkan rice cooker tersebut. 

Rice cooker yang belum dibersihkan (dokpri)
Rice cooker yang belum dibersihkan (dokpri)

Apapun merek yang digunakan. Seberapa pun ukurannya. Yang namanya barang dipakai, nyaris tanpa jeda pula. Maka harus dirawat sedemikian rupa agar tahan lama. Kata orang ada rupa ada harga.

Memang benar. Tapi barang dengan harga murah atau biasa saja bisa tahan lama atau awet jika benar-benar dirawat. Pun sebaliknya. Mau harga barangnya mahal kalau tidak dirawat maka sama saja. 

Berikut ini cara saya merawat rice cooker agar tahan lama. Semoga bermanfaat.

1 . Keringkan bagian bawah panci rice cooker tiap kali ingin menanak nasi 

Terkadang karena terburu-buru, ketika menanak nasi usai beras dicuci, kita langsung saja memasukkan pancinya ke dalam rice cooker. Tanpa dilap terlebih dulu bagian bawah pancinnya. Biasanya para bapaknya nih (pengalaman pribadi). 

Hasilnya? Ketika rice cooker mulai panas seperti ada bunyi pletek pletek. Ini merupakan bunyi dari pertemuan panas dan basah di bagian bawah rice cooker. Jika kebiasaan sepele ini dibiarkan terus-menerus bisa membuat elemen dalam rice cooker jadi berkarat lho. Jadi perhatikan ya bu, ibu, bapak-bapak.

2 . Jangan merendam panci rice cooker dalam kondisi panas

Biasanya kalau nasi di dalam rice cooker sudah habis atau tinggal sedikit, kita akan mengeluarkan panci tersebut dan langsung merendamnya dengan air. Dengan alasan biar bisa segera dicuci. Karena mau dipakai untuk menanak nasi lagi.

Duh, jangan begitu ya bu, ibu, bapak-bapak. Sebab kebiasaan sepele tersebut lama-kelamaan bisa merusak bagian anti lengket yang terdapat pada panci rice cooker. Makanya ada keluhan rice cookernya sudah lengket kalau dipakai menanak nasi. Jadi tunggu pancinya dingin dulu baru direndam air.

3 . Bersihkan secara berkala lempengan atas penahan uap panas

Lempengan penahan uap (dokpri)
Lempengan penahan uap (dokpri)

Bagi yang rice cookernya memiliki lempengan penahan uap panas. Biasanya ada dibagian tutup. Maka harus rajin membersihkannya agar tidak ada endapan yang menempel dan kering.

Endapan dari tetesan uap air tersebut lama kelamaan bisa menumpuk seperti karat. Jika sudah seperti ini, tetesan air dari uap panas yang jatuh ke lempengan akan berwarna kekuningan. Hal tersebut mempengaruhi kualitas nasi yang dimasak. Makanya nasi yang ditanak berwarna kuning.

4 . Usahakan kabel rice cooker dalam posisi menggantung 

Kabel rice cooker yang panjang jangan dibiarkan tergeletak di meja. Sebisa mungkin dalam posisi menggantung. Bagaimanapun caranya. Sebab kabel yang tergeletak begitu saja bisa terkena percikan air yang ada dibagian belakang rice cooker. 

Jika dibiarkan terus-menerus maka lapisan kabel akan rapuh dan akhirnya terkelupas. Ini salah satu masalah yang jika tidak diperhatikan bisa membuat konslet. 

5 . Cabut kabel rice cooker jika sudah tidak digunakan 

Dengan alasan listriknya cepat naik kalau cabut colok. Maka ada sebagian orang yang membiarkan kabel rice cookernya terpasang terus. Wah, bahaya ini. Kabelnya bisa terbakar. Selain itu elemen rice cookernya bisa rusak juga. Yang ujungnya malah tidak bisa menghasilkan panas lagi. 

Lima hal tersebut kelihatannya sepele. Padahal hal-hal sepele tersebut yang tanpa disadari menjadi pemicu kerusakan pada barang-barang elektronik. Salah satunya rice cooker ini.

Rice cooker setelah dibersihkan (dokpri)
Rice cooker setelah dibersihkan (dokpri)

"Ah, namanya barang dipakai sudah pasti bakalan rusaklah. Apalagi dipakainya setiap hari."

Memang benar. Dalih tersebut tidak salah. Setidaknya kalau dirawat dengan baik bisa tahan lamalah. Tidak sebentar-sebentar ganti terus beli yang baru. Kecuali situ keluarga Sultan. Sekali pakai bisa langsung buang. Sultan mah bebas. Lha, kita? Semoga bermanfaat.

(EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun