Salah satu hal menarik yang tak boleh dilewatkan ketika traveling adalah kuliner. Mencicipi makanan khas suatu daerah yang dikunjungi.
Dulu sebelum pandemi saya termasuk orang yang gemar traveling. Sejak pandemi saja mulai membatasi diri. Kecuali urusan pekerjaan, sebisa mungkin saya tak melakukan perjalanan keluar kota.
Biasa traveling kemudian lama tak traveling wajarlah jika kemudian muncul perasaan rindu. Rindu jalan-jalan. Terutama kuliner di daerah yang dikunjungi.
Suatu hari saya kok merasa kangen dengan makanan dari daerah Pati, Kolomrico atau Kelo Mrico Patin. Hmmmm, membayangkan kesegaran menyeruput kuah Kolomrico membuat saya ngiler. Apalagi saya pernah mencicipi masakan ini di daerah asalnya sana, Pati. Semakin jadilah rasa kepengin makan Kolomrico.
Jadi dulu itu saat saya melakukan perjalanan ke Surabaya menyisir jalan pantura sampai Tuban. Saya selalu singgah sebentar di daerah yang dilalui untuk mencicipi makanan khas daerah tersebut. Salah satunya di daerah Pati.
Awalnya hanya ingin mencicipi sego gandulnya saja. Namun diperjalanan kok ada makanan lain yang menggoda. Yaitu Kolomrico. Apalagi saat itu cuaca sedang terik. Kolomrico ikan patin sungguh terasa segar dan nikmat saat menyeruput kuahnya.Â
"Memang ada kuahnya?"
Oiya, bagi yang belum tahu. Kolomrico itu kata lainnya sup asam pedas. Makanya berkuah. Rasanya asam pedas segar gitu deh. Isinya sih bisa ikan patin, ikan tongkol bahkan kikil. Tergantung selera. Karena saya penyuka makanan laut maka saya pilih ikan.
Kolomrico ikan patin menjadi pilihan saya. Makanan ini bisa kita jumpai sepanjang daerah Pati sampai Rembang. Waktu itu saya juga baru tahu. Selama ini saya tahunya sego gandul makanan khas Pati. Makanya singgah di sini untuk kuliner sego gandul. Ternyata ada yang lain yaitu Kolomrico.
Itu sewaktu saya melakukan perjalanan ke daerah sana jadi bisa mencarinya sepanjang jalan. Lalu bagaimana ketika sudah berada di rumah dan merasa kepengin? Inilah yang saya rasakan.
